Suara.com - Pencak Silat merupakan seni bela diri khas Indonesia, yang menjadi khasanah budaya bangsa. Jawa Barat termasuk diantara provinsi yang memiliki seni bela diri ini, yang bahkan saat ini telah menjadi cabang olahraga prestasi dalam beberapa even olahraga internasional.
Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan (Aher) mendorong pelaku dan tokoh pencak silat di Jabar agar terus melestarikan seni bela diri khas Nusantara ini. Ia ingin, perguruan pencak silat ada di setiap desa di Jabar dan menjadi alat pemersatu masyarakat.
“Keunikan-keunikan budaya harus dikembangkan. Kalau ini (pencak silat) dikembangkan di semua desa di Jawa Barat, lengkapi pengurus dari kabupaten, kemudian ke kecamatan, lalu ke desa-desa, maka ini kegunaannya akan luar biasa. Kegunaan dalam arti menyatukan masyarakat lewat budaya, kegunaan untuk bela diri dan bela negara, juga untuk kesehatan,” kata Aher, saat sahur bersama dan pelantikan pengurus Persatuan Pencak Silat Indonesia (PPSI) di Gedung Pakuan, Jalan Otto Iskandardinata No. 1, Kota Bandung, Selasa (29/5/2018) dini hari.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina PPSI, Uu Rukmana mengatakan, pencak silat dari Jabar unik dan menarik, karena memakai alat musik khas tradisional seperti kendang, tarompet (terompet), gong, dan kecrek sebagai irama pengiringnya.
Uu berharap, pencak silat terus dilestarikan. Menurutnya, pencak silat harus disalurkan dan didukung melalui pendidikan, sehingga bisa menjadi kurikulum pelajaran mulai dari SD, SMP, hingga SMA.
“Pemuda Jabar, disamping kuat mentalnya, taat agamanya, fisiknya juga kuat. Maka motto PPSI adalah Salat, Silat, Siliwangi,” pungkasnya.