Dukungan dari kiai juga datang dari ulama wilayah Tapalkuda. Salah satunya dukungan dari ulama masyhur Situbondo KH Afifuddin Muhajir.
Bukan tanpa alasan, kiai Afifudin menilai pasangan Khofifah-Emil adalah pasangan yang mengerti agama.
Keduanya merupakan pasangan ideal dengan pengetahuan agama dan latar belakang sama. Baik Khofifah dan Emil, keduanya lahir dari lembaga ormas Islam, Nahfdlatul Ulama (NU)
“Nah, di sini saya menginginkan pemberdayaan NU dimulai dari Jawa Timur. Karena itu dibutuhkan pemimpin yang bisa mengembalikan NU pada kejayaannya, sekurang-kurangnya memiliki tiga peran penting. Pertama NU sebagai benteng aqidah ahlussunnah wal jamaah, kedua NU sebagai pengawal moral, dan ketiga NU sebagai penyangga NKRI,” jelas Kiai Afif.
“Di sini saya melihat sosok Khofifah Indar Parawansa seorang yang memiliki kapasitas dan potensi untuk mengembalikan NU kepada kejayaannya. Kita harus mencari orang yang bisa memberdayakan NU, di sisi lain kita harus jauh dari pada memilih orang yang selama ini tidak menguntungkan NU,” tambahnya.
Para kiai dan ulama yang tergabung dalam Aliansi Ulama Tapal Kuda pun ikut mendukung sosok yang lekat dengan KH Abdurrahman Wahid ini. Sekretaris Jenderal Aliansi Ulama se Tapal Kuda, Ustaz Sufai menilai, Khofifah adalah sosok ulama wanita yang pantas memimpin Jawa Timur ke depan.
"Kami sangat mendukung Khofifah-Emil. Bu Khofifah sangat pantas memimpin Jawa Timur melihat beliau cerdas, mengerti agama juga pengalaman," kata Ustaz Sufai.
Sokongan untuk Khofifah-Emil pun semakin kuat ketika para ulama dari Pulau Madura menyatakan dukungan. Kiai, habaib, gus dan nyai pun berkumpul bermufakat mendukung Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2018.
Para ulama yang mayoritas pimpinan pondok pesantren di Madura ini pun menandatangani surat sebagai tanda bukti dukungan untuk Khofifah-Emil.
Deklarasi dukungan untuk Khofifah-Emil pun dipimpin langsung Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Ahmad Shiddiq.