Penumpang Teriak Bom, Begini Pernyataan Resmi Lion Air

Ferry Noviandi Suara.Com
Senin, 28 Mei 2018 | 23:12 WIB
Penumpang Teriak Bom, Begini Pernyataan Resmi Lion Air
Pesawat Lion Air
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang penumpang pesawat Lion Air dari Bandara Internasional Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat dengan tujuan Jakarta bikin panik dan gaduh penumpang lainnya, Senin (28/5/2018) malam. Penumpang tersebut diduga berteriak ada bom di dalam pesawat.

Akibatnya, ratusan penumpang berhamburan berusaha keluar dari pesawat. Dari video yang diterima Suara.com, banyak dari penumpang yang karena panik, nekat lompat dari sayap pesawat karena takut bom.

Atas insiden tersebut, Lion Air melalui perwakilannya, Danang Mandala Prihantoro yang menjabat sebagai Corporate Communications Strategic of Lion Airmemberikan keterangan resmi.

Ratusan penumpang pesawat Lion Air berhamburan keluar setelah salah satu penumpang teriak bom di Bandar Udara Internasional Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat

"Penerbangan bernomor JT687 rute Bandar Udara Internasional Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat (PNK) menuju Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten (CGK), yang akan diberangkatkan menggunakan pesawat Boeing 737-800NG (B378) registrasi PK-LOJ, telah terjadi penundaan kebarangkatan penerbangan (delayed), dikarenakan ada penumpang yang membuka paksa kedua jendela darurat (emergency exit window) di bagian kanan, tanpa instruksi awak kabin," begitu bunyi pernyataan tersebut.

Selain membuka jendela darurat, penumpang tersebut juga bergurau membawa bom. "Namun ini tidak serta merta dijadikan alasan untuk membuka jendela darurat," lanjut pernyataan tersebut.

Penumpang itu sendiri kini masih dilakukan pemeriksaan dan sudah dilaporkan ke pihak kepolisian.

"Lion Air mengharapkan perbuatan tersebut diproses sampai kepada tingkat pengandilan," sambungnya.

"Lion Air akan tetap menerbangkan penumpang JT687 menuju Cengkareng, namun harus menunggu pesawat pengganti datang dari bandar udara lain."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI