Suara.com - Satu bulan menjelang pemilihan Pilgub Jawa Tengah 2018. Dua kandidat Paslon, yakni Ganjar Pranowo - Taj Yasin dan Sudirman Said - Ida Fauziah, secara masif bergerak ke daerah-daerah.
Setidaknya, ada lima daerah yang akan menjadi perebutan sengit dari dua Paslon itu, yaitu Demak, Purworejo, Kabupaten Tegal, Banjarnegara, dan Cilacap.
Lima Kabupaten itu berkaca pada hasil Pilgub 2013, di mana saat itu Ganjar Pranowo - Heru Sudjatmoko unggul tipis atas lawannya petahana Bibit Waluyo - Sudijono Sastroatmodjo. Bukan hal mustahil jika Ganjar Pranowo akan mempertahankan daerah itu. Sebaliknya, Sudirman Said akan berjibaku merebut kantong itu.
Meski PDIP, PPP, Golkar, Nasdem dan Demokrat yang mengusung Ganjar Pranowo dan Taj Yasin, diprediksikan beberapa lembaga survei Pilgub Jateng 2018, unggul mutlak di mayoritas Kabupaten kota. Tapi, Ganjar tak mau santai dengan hasil survei itu.
Baca Juga: Gaet Milenial, Ganjar Bagi Buku dan Ajak Remaja Nobar
"Lima daerah itu kita masih menang tapi ada perlawanan yang bagus, yang lainnya masih aman," kata Ganjar di Semarang, Minggu (27/5/2018).
Menurutnya, situasi yang hampir sama terjadi pada Pilgub 2013. Ada lima daerah lagi yang patut diwaspadai, yakni Demak, Blora, Kendal, Cilacap, dan, Batang. Saat itu, Paslon Ganjar - Heru kalah mutlak.
"Head to head itu, penantang punya kesempatan naik banyak. Maka, kita pantau terus agar lima daerah yang ada perlawanan itu tidak jadi seperti 2013," kata Ganjar.
Sementara, Sudirman Said meyakini jika lima kabupaten yang menang mutlak atas Ganjar pada Pilgub 2013 akan mampu diraihnya kembali.
"Hasil survei memang menunjuk Palson seberang bagus, tapi dilapangan berbicara lain. Kami berkeliling daerah, semua ingin perubahan pemimpin," kata Sudirman Said, usai buka puasa bersama media, di Semarang, Minggu (27/5/2018).
Baca Juga: Ganjar Sindir Program Lima Juta Lapangan Kerja Terlalu Bombastis