Bikin Haru, Tukang Parkir Baca Al Quran Sembari Jaga Motor

Minggu, 27 Mei 2018 | 19:31 WIB
Bikin Haru, Tukang Parkir Baca Al Quran Sembari Jaga Motor
Sutarjo, 50, juru parkir di depan toko aksesori ponsel, Jalan Pemuda, Kecamatan Klaten Tengah, Klaten. (Solopos)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Bagi Sutarjo, mengaji di sela pekerjaan juga membuatnya lebih tenang. Selain itu, kegiatan tersebut juga membuatnya terhindar dari berbagai aktivitas negatif termasuk melamun. Aktivitasnya membaca Alquran di saat bekerja kerap menarik simpati orang-orang.

Tak jarang ia mendapatkan Alquran gratis. Kegiatannya mengaji juga menarik minat temannya.

“Ada yang datang ke saya tanya membacanya bagaimana. Saya siap mengajari. Tetapi, sampai sekarang tidak datang lagi,” urai dia.

Dari pekerjaannya sebagai tukang parkir, Sutarjo saban hari mengumpulkan uang Rp 70.000-Rp 90.000. Dari hasil itu, ia mendapatkan penghasilan Rp 50.000-Rp 70.000 setelah Rp 20.000 dari uang yang ia peroleh disetorkan ke rekanan Dishub Klaten sebagai pengelola jasa parkir tepi jalan umum.

Soal penghasilannya yang minim, Sutarjo tak khawatir meski istrinya tak bekerja. Ia percaya dengan terus mendekatkan diri kepada Sang Pencipta banyak jalan untuk mencukupi kebutuhan hidup dengan cara yang halal.

“Alhamdulillah walaupun saya tukang parkir anak saya sudah kuliah semester IV Sastra Inggris di UGM. Sejak sekolah memang sudah terbebas biaya karena mendapatkan beasiswa,” kata lelaki satu anak tersebut.

Lebih lanjut, Sutarjo mengajak orang lain terutama umat Islam mengisi waktu luang mereka di sela pekerjaan dengan berbagai kegiatan yang lebih bermanfaat.

“Lebih baik banyak mengaji atau mengingat Allah ketimbang membuka ponsel dan hanya bermain apalagi menyebarkan berita bohong. Wong nandur bakale ngunduh [orang menanam akan memetik hasilnya],” kata Sutarjo.

Tukang parkir lainnya, M. Indarjo, 61, membenarkan saban hari Sutarjo membaca Alquran di sela pekerjaannya menjadi tukang parkir. Ia pun mengapresiasi aktivitas yang dilakukan Sutarjo.

“Sudah menjadi kesehariannya seperti itu,” urai warga Desa Jungkare, Kecamatan Karanganom, itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI