Balas Dendam Marx, Bagaimana Kaum Milenial Menjadi Marxis?

Reza Gunadha Suara.Com
Minggu, 27 Mei 2018 | 17:48 WIB
Balas Dendam Marx, Bagaimana Kaum Milenial Menjadi Marxis?
[Google]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Keterasingan

Selain krisis global yang secara rutin terjadi dalam sistem ekonomi politik neoliberal, rumusan Marx bahwa “kesadaran seseorang ditentukan oleh cara produksi perekonomian” juga tampak ada benarnya pada era kekinian.

Marx, tulis Youssef, mendefisikan terdapat “alienasi” atau “keterasingan” setiap manusia di bawah corak produksi kapitalisme.

“Individualisme, itulah karakter manusia yang penuh keterasingan dan merupakan hasil hidup dalam sistem kapitalisme. Sampai hubungan intim pun orang menjadi egois,” terangnya.

Baca Juga: Didesak Blokir Akun Trump, Ini Jawaban Bos Twitter

Bahkan, hubungan-hubungan yang sakral tak luput dari eksploitasi dan menjadi barang dagangan pada sistem kapitalisme.

“Pornografi online, media sosial, dan aplikasi kencan hanyalah ekstrapolasi terbaru dari komodifikasi yang tak kenal lelah ini. Agama juga tak luput dari komodifikasi mereka. Semua ini membuat setiap individu kekinian menjadi orang yang terasing satu sama lain, hidup dalam kesepian.”

Selain itu, Youssef juga memberikan bukti lain bahwa apa yang dua abad silam dituliskan Marx, mendapat kebenarannya, yakni semakin melebarnya ketimpangan.

Ia mengungkapkan, angka-angka terbaru menunjukkan bahwa delapan miliarder terkayat di dunia memunyai kekayaan sebesar setengah populasi dunia, atau sekitar 3,5 miliar orang.

Dari mana kekayaan mereka? ”Dari pencurian nilai lebih kaum pekerja dan eksploitasi kekayaan alam negara-negara dunia ketiga,” tuturnya.

Baca Juga: Vadi Akbar Buktikan Cinta kepada TNI di Lagu Sailing Home

”Krisis di kalangan pemilik modal, meski jarang diberitakan, juga sebenarnya terus terjadi. Merger semakin merebak. Pemilik modal yang kalah akhirnya tergerus dan memunculkan monopoli di segelintir orang. Sentralisasi modal dunia yang melahirkan krisis ekonomi rutin dan membuat kapitalisme ini sudah diprediksi Marx pada 150 tahun silam,” tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI