Suara.com - Masyarakat Yogyakarta mengenang dahsyatnya gempa yang terjadi tepat hari ini 12 tahun lalu, 27 Mei 2006. Kala itu gempa tektonik 5,9 skala ichter menggetarkan Yogyakarta dan menyebabkan 6.234 orang tewas.
Gempa tersebut terjadi kurang lebih pukul 05.55 WIB selama 57 detik. Hanya saja laporan United States Geological Survey melaporkan bahwa gempa terjadi sebesar 6,2 pada skala Richter.
"Hari ini, 27 Mei 2018, tepat 12 tahun gempa tersebut terjadi. Mari sejenak kita tundukkan kepala dan mengirimkan doa. Semoga DIY dan Indonesia senantiasa dilindungi Tuhan Yang Maha Kuasa," tulis Humas Pemda Yogyakarta di akun Twitternya, @humas_jogja, Minggu pagi.
Saat itu, Badan Geologi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat gempa terjadi di koordinat 8,007° LS dan 110,286° BT pada kedalaman 17,1 km. Secara umum posisi gempa berada sekitar 25 km selatan-barat daya Yogyakarta, 115 km selatan Semarang, 145 km selatan-tenggara Pekalongan dan 440 km timur-tenggara Jakarta.
Gempa yang tidak mengakibatkan tsunami itu terasa sampai Solo, Semarang, Purworejo, Kebumen dan Banyumas. Getaran juga sempat dirasakan sejumlah kota di provinsi Jawa Timur seperti Ngawi, Madiun, Kediri, Trenggalek, Magetan, Pacitan, Blitar dan Surabaya.
Berbagai negara menawarkan bantuan. Britania Raya menyumbang sebanyak 5,6 juta dolar AS, Australia 3 juta dolar Australia, Cina 2 juta dolar AS, Amerika Serikat 2,5 juta dolar AS, Uni Eropa 3 juta euro, Kanada 2 juta dolar Kanada dan Belanda 1 juta euro.
Sementara Jepang dan UNICEF menawarkan berbagai bantuan langsung. Palang Merah Internasional, Bulan Sabit Merah, OXFAM dan UNICEF telah memberikan sejumlah tenda dan perbekalan darurat kepada para korban.