Kasus Najib Razak, Polisi Malaysia Sita Rp 404 M dari Apartemen

Sabtu, 26 Mei 2018 | 21:13 WIB
Kasus Najib Razak, Polisi Malaysia Sita Rp 404 M dari Apartemen
Pihak Kepolisian Kerajaan Malaysia saat membawa pergi tumpukan kotak berisi uang dan barang-barang yang disita dari penggeledahan di tiga apartemen mewah terkait Najib Razak di Kuala Lumpur, Jumat (18/5/2018) lalu. [Ariffin Jamar / The Straits Times / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepolisian Malaysia mengumumkan bahwa pihakya telah menyita uang tunai senilai setidaknya 114 juta ringgit (sekitar Rp 404,3 miliar) dari beberapa apartemen mewah terkait mantan Perdana Menteri (PM) Najib Razak. Selain uang tunai dalam berbagai mata uang itu, juga terdapat barang mewah seperti perhiasan dan jam tangan, dalam total ratusan tas yang disita.

Sebagaimana antara lain dilansir The Straits Times, Sabtu (26/5/2018), operasi penyitaan itu sendiri sebenarnya sudah berlangsung sejak pekan lalu. Namun baru pada pekan ini polisi menuntaskan pencatatan dan penghitungan uang serta barang-barang yang disita.

Kepala Departemen Investigasi Kejahatan Komersial Kepolisian Kerajaan Malaysia (Polis Diraja Malaysia), Amar Singh, kepada wartawan kemarin, mengatakan bahwa uang tunai yang disita terdiri dari 26 mata uang, yang ditemukan di dalam 35 tas. Operasi yang dilakukan di Pavilion Residences di Kuala Lumpur pada pekan lalu itu sendiri menghasilkan 284 kardus berisikan tas-tas tangan, serta sebanyak 72 tas yang berisikan uang tunai, perhiasan dan jam tangan.

"Dari 72 tas yang disita, 35 di antaranya berisikan uang tunai senilai RM 114 juta dalam 26 mata uang berbeda. Juga terdapat 37 tas yang berisikan jam tangan dan perhiasan," ungkap Datuk Seri Amar --sapaan Amar Singh.

Menurut Amar pula, sebagian besar uang tunai tersebut adalah dalam mata uang ringgit Malaysia dan dolar Singapura. Dia pun menambahkan bahwa sebagian besar tas yang disita adalah tas mewah bermerk Hermes.

"Kami tengah dalam pembicaraan dengan pihak brand mewah tersebut untuk memastikan keasliannya... Kami akan mengirimkan foto-fotonya ke Paris untuk dilihat keasliannya dan dilakukan penilaian (harganya)," tuturnya, sambil menambahkan bahwa pihaknya pun tengah melakukan hal sama terhadap jam-jam tangan dan perhiasan yang disita.

Menurut Amar, diketahui bahwa dua di antara apartemen yang digeledah dihuni oleh putra dan putri Najib, Mohd Norashman dan Nooryana Najwa, sementara apartemen ketiga tidak berpenghuni.

Operasi pengeledahan ini merupakan bagian dari investigasi Kepolisian Malaysia terkait kasus dugaan korupsi dan pencucian uang yang melibatkan lembaga keuangan bermasalah, 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

Amar menyebut, terhitung sejak 18 Mei, pihaknya telah melakukan penggeledahan di 12 lokasi, termasuk di ketiga apartemen, serta di kediaman pribadi Najib di Taman Duta. Dari Taman Duta sendiri, polisi juga telah menyita puluhan tas mewah, jam tangan, serta uang tunai senilai 500.000 ringgit (sekitar Rp 1,77 miliar).

Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Najib Razak, berbicara kepada wartawan seusai diperiksa penyidik Komisi Antikorupsi Malaysia di Putrajaya, Kuala Lumpur, Kamis (24/5/2018). [Mohd Rasfan / AFP]

Sementara itu, Najib sendiri telah mendaftarkan laporan polisi terkait pengeledahan apartemen tersebut. Dia mengklaim bahwa barang-barang yang disita adalah hadiah dari rekan-rekannya, sementara uang tunai merupakan dana sumbangan untuk keperluan kampanye pemilu Barisan Nasional, koalisi yang sebelumnya ia pimpin yang akhirnya kalah dalam pemungutan suara 9 Mei lalu. UMNO --yang sebelumnya dipimpin Najib-- juga telah mengeluarkan pernyataan bahwa uang tunai itu adalah dana partai dan harus dikembalikan.

Meski demikian, Kepala Kepolisian Kerajaan Malaysia, Mohamad Fuzi Harun, telah pula mengeluarkan pernyataan terhadap bantahan sekaligus upaya hukum dari pihak Najib.

"Investigasi masih terus berlangsung. Kami harus membongkar pokok permasalahannya (kasus ini) lebih dulu," ujar Fuzi. "Segala permintaan atau aplikasi (komplain) harus mengikuti jalur yang semestinya," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI