Dari Kota Bungku ke Palu, warga harus menempuh perjalanan darat sekitar 15 jam dengan jarak 550 kilometer, sedangkan kalau ke Kendari hanya sekitar 8 jam dengan jarak 350-an kilometer.
Meski genangan air akibat meluapnya air Sungai Linomoyo mulai surut, namun warga masih was-was akan banjir susulan karena hujan dengan intensitas rendah dan sedang masih terus turun di kawasan tersebut.
Selain banjir di Sungai Linomoyo, Kabupaten Konawe Utara, arus lalu lintas Sulteng-Sultra ini juga terhambat longsor di Kecamatan Bungku Pesisir Sulteng, yang membuat badan jalan nasional sekitar 30 meter ambles sampai sekitar dua meter sehingga tidak bisa dilalui sama sekali.
"Untung di sekitar ini ada jalur alternatif melalui jalan tambang milik perusahaan pertambangan nikel, sehingga arus lalu lintas tidak terputus total," kata Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XIV Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR AKhmad Cahyadi yang sedang meninjau jalur Trans Sulawesi Sulteng-Sultra.
Baca Juga: Disetujui DPR, RUU Terorisme Siap Disahkan Hari Ini
Banjir bandang di Kecamatan Langgikima, Kabupaten Konaqwe Utara, Sultra dilaporkan menghanyutkan sekitar 10 buah rumah namun tidak ada korban jiwa.
Ratusan hektare perkebunan sawit dan sawah penduduk juga rusak, bahkan areal sawah yang siap panen kemungkinan tidak bisa dipanen karena terlalu lama terendam air. (Antara)