Sedekah Berujung Maut, Kadisbudpar Klaim Larang FUI Bagi Sembako

Jum'at, 25 Mei 2018 | 00:58 WIB
Sedekah Berujung Maut, Kadisbudpar Klaim Larang FUI Bagi Sembako
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) DKI Jakarta, Tinia Budiati. (Suara.com/Agung Shandy Lesmana)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) DKI Jakarta, Tinia Budiati telah merampungkan pemeriksaan sebagai saksi terkait acara pembagian sembako di Monas, Jakarta Pusat yang memakan dua korban jiwa.

Tinia yang diperiksa hingga larut malam itu mengaku dicecar 27 pertanyaan yang berkaitan soal perizinan acara yang digagas Forum Untukmu Indonesia.

"Ada kurang lebih sekitar 27 pertanyaan. Saya diminta keterangan terkait mengenai prosedur perizinan yang terkait kegiatan di Monas, itu aja," kata Tinia di Polda Metro Jaya, Kamis (24/3/2018).

Selama menjalani pemeriksaan hampir 11 jam itu, Tinia diminta penyidik untuk menerangkan tahapan-tahapan. Sehingga Pemprov DKI bisa mengeluarkan izin untuk kegiatan tersebut.

"Ya itu (pertanyaan) terkait prosedur, bagaimana prosedurnya sehingga keluar izin itu," katanya.

Menurutnya, Pemprov DKI sedari awal sudah melarang pihak panitia untuk mengadakan acara pembagian sembako yang berujung menewaskan korban jiwa.

"Sudah tahu makanya dari awal saya larang," ucapnya.

Namun demikian, Tinia tak menerangkan apakah pelarangan itu disampaikan secara lisan atau tertulis. Dia hanya meminta agar awak media menunggu keterangan resmi dari penyidik soal hasil pemeriksaannya dalam kasus tersebut.

"Sekarang ini saja deh kita tunggu hasil pemeriksaan ya," katanya.

Tinia juga tak bisa menjelaskan ketika disinggung mengapa kegiatan itu tetap berjalan apabila Pemprov melarang FUI membagi-bagikan sembako. Dia beralasan nantinya Pemprov DKI akan memberikan bukti kepada polisi bila ada pelarangan pembagian sembako oleh Pemprov DKI.

"Sekarang gini saja deh kita tunggu ini kan cuma sedang dimintakan data-datanya, kita tunggu," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI