Bos ISIS Indonesia Anggap Abu Bakar Baasyir Kafir

Kamis, 24 Mei 2018 | 20:22 WIB
Bos ISIS Indonesia Anggap Abu Bakar Baasyir Kafir
Terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir menjakankan pemeriksaan di Rumah Sakit Ciptomangunkusumo, Jakarta Pusat, Senin (16/4/2018). (Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan pemimpin kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) Nasir Abbas menilai, pentolan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Aman Abdurrahman, merupakan sosok yang tak tidak konsisten antara pemikiran dan perbuatannya.

Nasir mengungkapkan, Aman dikenal di kalangan mereka dulu sebagai sosok yang suka mengafir-kafirkan orang.

Bahkan, terhadap kelompok teroris yang berideologi sama, pentolan JAD yang berbaiat kepada ISIS itu juga pernah menjatuhkan fatwa kafir atau sebagai lawan.

Salah satu yang dikafirkan oleh Aman adalah terpidana terorisme Abu Bakar Ba’asyir. Itu karena lelaki renta tersebut mengajukan Peninjauan Kembali (PK) terhadap kasusnya.

Baca Juga: Baju Koko Black Panther Rupanya Berasal dari Negeri Ini

Langkah PK itu dianggap Aman sebagai sikap Abu Bakar yang pro-Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan mengajukan upaya PK, maka Aman menilai Abu Bakar mengikuti sistem pemerintah tagut.

“Aman Abdurrahman ini orangnya plin plan. Sekelas Abu Bakar Baasyir mengajukan PK yang itu artinya memohon dianggap kafir, sekarang dia (Aman Abdurrahman) menyiapkan pembelaan dirinya di persidangan,” kata Nasir dalam diskusi bertajuk Metamorfosis Sel ISIS; Dari Penjara Hingga Keluarga di kantor Tempo, Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (24/5/2018).

Begitu juga dengan narapidana terorisme (Napiter) yang mengajukan bebas bersyarat menjelang masa bebas hukuman penjara.

Pengajuan bebas bersyarat bagi napiter bisa diajukan kalau yang bersangkutan sudah mejalani 2/3 masa hukuman. Namun, bagi Aman, napiter seperti itu dianggap kafir.

“Napiter yang mengajukan bebas bersyarat itu juga dianggap kafir oleh Aman,” tuturnya.

Baca Juga: Door! Polisi Tembakan Pistol di Pra Rekonstruksi Pembunuhan Grace

Dia menuturkan, sikap pimpinan JAD  yang menyiapkan pembelaan dirinya atau pleidoi dalam persidangan nanti adalah bentuk inkonsistensi Aman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI