Tragedi Mei 98, Catur dan Celana Dalam Terakhir Mustofa

Kamis, 24 Mei 2018 | 17:43 WIB
Tragedi Mei 98, Catur dan Celana Dalam Terakhir Mustofa
Kusmiati terus berurai air mata di Monumen Mei 1998, Taman Pemakaman Umum, Cipayung, Jakarta, Minggu (13/5/2018). [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ketika di RSCM, Kusmiati menghadapi dilema. Satu sisi, ia lega karena tak melihat Mustofa di jejeran mayat-mayat yang hangus terbakar. Tapi, di lain sisi, ia juga masih gundah, karena keberadaan sang anak belum diketahui.

Ia memutuskan untuk berlama-lama di RSCM. Kusmiati baru pulang ketika hari sudah malam, dan yakin para petugas sudah beristirahat, menyetop mengangkut korban-korban yang baru ditemukan di Yogya Plaza ke RSCM.

Keesokan hari, Sabtu 16 Mei, Kusmiati kembali menyambangi RSCM. Hingga siang, belum juga ada kabar tentang Mustofa.

Tapi, semua optimisme Kusmiati mengenai nasib sang anak luluh lantak ketika hari itu mulai memasuki senja.

Baca Juga: Prabowo Akan Bertemu SBY, PDIP Masih Yakin Demokrat Dukung Jokowi

Langkah Kusmiati terhenti ketika ia merasa mengenal sisa celana dalam dan baju yang melekat di satu mayat, yang masuk dalam jajaran jenazah hangus terbakar.

Kusmiati betul-betul tahu, celana dalam dan baju itu milik sang anak, meski kedua pakaian tersebut hanya tersisa sebesar selampai.

Ia menjerit histeris, menangis sejadi-jadinya. Ia rengkuh mayat yang wajahnya tak lagi dikenali itu.

Kusmati memangku mayat itu, seperti dulu ia menimang Mustofa saat masih bayi.

Kusmiati terus berurai air mata di Monumen Mei 1998, Taman Pemakaman Umum, Cipayung, Jakarta, Minggu (13/5/2018). [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh]

Baca Juga: Polisi: Remaja Pengancam Jokowi Bisa Dikenakan Pidana Anak

Punya uang berapa?

REKOMENDASI

TERKINI