Jokowi Punya Kartu Indonesia Sehat, Tapi Tak Pernah Dipakai

Rabu, 23 Mei 2018 | 15:31 WIB
Jokowi Punya Kartu Indonesia Sehat, Tapi Tak Pernah Dipakai
Presiden Joko Widodo menujukkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) di SDN 2 Temuwangi Pedan, Klaten, Jawa Tengah, Senin (4/5). (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo bersilaturahmi dengan peserta Jaminan Kesehatan Nasional, atau perwakilan pemegang Kartu Indonesia Sehat di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (23/5/2018).

Peserta silaturahmi tersebut merupakan perwakilan dari 92,4 juta orang peserta KIS, yang iurannya ditanggung oleh pemerintah.

Selain bersilahturahmi dengan peserta JKN-KIS, Jokowi juga beramah tamah dengan kepala-kepala daerah yang berhasil mencapai Universal Health Coverage (UHC) di wilayah kerjanya. Salah satunya Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.

"Saya sangat berbahagia bisa bertemu bapak ibu sekalian, terutama dengan peserta KIS," ujar Jokowi saat mengawali sambutannya.

Baca Juga: Alasan Komnas HAM Perpanjang Kerja Tim Independen Kasus Novel

Kemudian, Jokowi sempat menayakan kartu KIS yang selama ini digunakan masyarakat setiap ingin berobat ke RS.

Presiden Jokowi mengatakan, dirinya juga memiliki kartu tersebut, namun belum pernah digunakan.

"Tapi Alhamdulillah saya tak pernah sakit, jadi yak pernah saya gunakan (kartu KIS)," kata Jokowi.

Selanjutnya mantan Gubernur DKI Jakarta ini bercerita ketika mengunjungi Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, Jawa Barat. Saat itu, Jokowi ingin mengetahui apakah masyarakat yang berobat sudah mendapatkan KIS.

"Saya masuk ke kamar kelas 3. Saya tanyakan ke yang sakit di situ. Dia keluarkan ini (kartu) KIS. Hampir semuanya yang ada di RS Hasan Sadikin Bandung menggunakan KIS. Alhamdulillah artinya program yang dijalankan pemerintah betul-betul digunakan dan berguna bagi masyarakat," tuturnya.

Baca Juga: Siapa Pemegang Rekor GP F1 Monaco?

Dalam pertemuan ini, Jokowi didampingi Direktur Utama BPJS Fachmi Idris, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, dan Menteri Kesehatan Nila Moeloek.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI