Dubes AS Berpose Pegang Poster Masjid Al Aqsa Diganti Kuil Yahudi

Reza Gunadha Suara.Com
Rabu, 23 Mei 2018 | 15:15 WIB
Dubes AS Berpose Pegang Poster Masjid Al Aqsa Diganti Kuil Yahudi
Duta Besar Amerika Serikat untuk Israel David Friedman berpose memegang poster Masjid al Aqsa yang disimulasikan telah dihancurkan dan diganti kuil Yahudi. [Haaretz]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Duta Besar Amerika Serikat untuk Israel, David Friedman, membuat konflik Palestina-Israel semakin memanas.

Itu setelah foto David tengah menerima bingkisan berupa poster satelit udara mengenai simulasi pembangunan Bait Suci Ketiga, kuil suci Yahudi, berada di tengah-tengah kota tua Yerusalem, Selasa (22/5/2018).

Dalam bingkisan foto satelit tersebut, kuil suci itu diposisikan persis di kompleks Masjid Al Aqsa dan Kubah Shakrah (Dome of the Rock).

Jadi, dalam poster tersebut, praktis Masjid Al Aqsa maupun Kubah Shakrah tak lagi ada, dihancurkan, dan digantikan dengan Bait Suci Ketiga.

Baca Juga: Jadi KSAL Baru, Siwi Diminta Urus PT. PAL

Menurut surat kabar Israel Haaretz, foto tersebut kali pertama diberitakan oleh laman berita Yahudi ultra-ortodoks, Kikar Hashabat.

Foto Friedman yang menerima poster itu, dipotret selama yang bersangkutan melakukan tur Bnei Brak, yang diselenggarakan oleh organisasi Achiya. Organisasi itu dikenal gemar membantu anak-anak yang menderita ketidakmampuan belajar.

Pejabat Kedutaan Besar AS yang memberikan konfirmasi kepada Haaretz, mengatakan telah meminta maaf atas insiden tersebut.

“Duta Besar tidak mengetahui gambar kontroversial tersebut. AS sejak dulu mendukung status quo kompleks Haram Al Sharif,” tegas pernyataan tersebut.

Sementara organisasi Achiya juga telah meminta maaf kepada David dan Kedubes AS.

Baca Juga: Jelang Hadapi PSM, Persib Diuntungkan Kondisi Pemain

"Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada duta besar Bapak David Friedman dan anggota staf untuk profesionalisme dan kesopanan mereka ... dengan menyesal seluruh acara dirusak oleh tindakan politik murahan, anggota staf yang bertanggung jawab diidentifikasi dan meminta maaf dan kami akan menangani masalah ini secara internal dalam organisasi, " kata pernyataan itu.

Insiden itu turut menambah panas konflik Israel-Palestina, yang sejak beberapa bulan lalu terlibat bentrokan karena AS mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Sementara pada 14 Mei 2018, AS secara resmi membuka kedutaan di Yerusalem, di tengah bentrokan berdarah antara rakyat Palestina dengan tentara Israel. Dalam bentrokan itu, puluhan demonstran tewas dibunuh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI