Suara.com - Tangis keluarga pecah saat mobil jenazah Ario yang dipesan itu tiba di rumah duka, Surabaya. Namun, putra Bayu belum mengerti, mobil itu mengantarkan jasad sang ayah yang tak lagi utuh, terkoyak bom Gereja Santa Maria Tak Bercela.
”Mobil, mobil, mobil,” rengek CA di gendongan sang ibu, Monique Dewi Andini, sembari menunjuk mobil jenazah itu.
Ia ingin sang ibu membawa dan meletakkannya di dalam mobil jenazah. Bocah berusia 2 tahun itu ingin bermain-main di dalam mobil yang tak biasa dilihatnya tersebut.
Sementara Monique, terus mendekap CA, dan mendekat anaknya ke mobil yang baru saja mengantarkan jenazah sang suami, Aloysius Bayu Rendra Wardhana.
Baca Juga: Seminggu Lupa, Pasangan Lansia Ini Berhasil Temukan Mobilnya Lagi
”CA memang terus bertanya ayahnya di mana. Kenapa ayahnya ada di dalam peti? Dia memang dekat dengan ayahnya,” kata adik Bayu, yakni Galih Wardhana, Selasa (22/5/2018).
Jenazah Bayu, setelah sembilan hari berada di RS Bhayangkara Surabaya, akhirnya dipulangkan. Kedatangan jenazah Bayu disambut isak tangis keluarganya di rumah duka Jalan Gubeng Kertajaya I, Kelurahan Gubeng, Kecamatan Gubeng, Selasa siang.
Beberapa tamu yang datang hanyut dalam kesedihan. Ketika itulah CA mendadak rewel,ingin melihat lebih dekat mobil jenazah yang membawa ayahnya.
Jenazah bayu disimpan dalam peti mati berwarna putih. Peti itu diletakkan di dalam ruangan studio foto, yang sudah setahun ini dibangun Bayu.
Beberapa lilin besar dan patung Yesus serta Bunda Maria, menghiasi sisi kanan maupun kiri peti jenazah warna putih tersebut.
Baca Juga: Rumah Penyimpanan Petasan Meledak, 1 Tewas dan Puluhan Terluka
Jenazah Bayu diterima keluarga dalam kondiri tubuh yang terpotong. Sebab Bayu langsung terkena bom saat berusaha menghentikan motor yang dibawa pelaku.