Suara.com - Pasca serangan bom bunuh diri di Surabaya, Datasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap puluhan terduga teroris di sejumlah daerah. Beberapa diantaranya tewas di tembak karena melakukan perlawanan terhadap petugas.
“Sampai sekarang sudah ada 74 orang ditangkap, 14 orang tewas karena melawan,” kata Irjen Pol Setyo Wasisto Kadiv Humas Polri kepada wartawan di kantornya, Selasa (22/5/2018).
Dari 74 terduga teroris yang ditangkap itu terkait kasus penyerangan bom bunuh diri di Surabaya, kerusuhan di Rutan Mako Brimob, Depok, Jawa Barat dan penyerangan Markas Polda Riau. Sampai saat ini, tim Densus masih gencar melakukan penelusuran jaringan teroris yang terlibat.
“Mereka yang ditangkap itu tak hanya terkait bom bunuh diri di Surabaya, tapi semua termasuk insiden di Rutan Mako Brimob,” ujar dia.
Berdasarkan infografis Divisi Humas Polri, penangkapan terbesar dilakukan di wilayah Jawa Timur yaitu sebanyak 31 orang. Empat terduga teroris di antaranya tewas dalam penyergapan.
Kemudian 16 terduga teroris ditangkap di wilayah Banten dan DKI Jakarta. Dalam operasi itu dua orang terduga teroris tewas ditembak Densus saat penyergapan.
Sementara itu di wilayah Jawa Barat, Densus 88 menangkap delapan orang terduga teroris. Empat orang di antaranya tewas dalam penyergapan.
Selain itu, 9 terduga teroris ditangkap di wilayah Riau, 4 orang di antaranya ditembak mati saat menyerang Mapolda Riau.
Di wilayah Sumatera Utara juga dilakukan penangkapan terhadap enam orang terduga teroris. Terakhir, penangkapan dilakukan terhadap empat terduga teroris di wilayah Lampung.