Suara.com - Jenazah Bayu Rendra Wardhana, korban bom bunuh diri di Surabaya akhirnya diserahkan kepada keluarga usai sembilan hari di rumah sakit Bhayangkara, Surabaya.
Isak tangis keluarga tertumpah di rumah duka, Jalan Gubeng Kertajaya I, Kelurahan Gubeng, Kecamatan Gubeng, Selasa (22/5/2018).
Dalam kesedihan yang berat, keluarga besar pahlawan bom Surabaya ini memilih studio foto sebagai tempat persemayaman Bayu sebelum dikebumikan Rabu siang besok (23/5/2018) di Pemakaman Umum Keputih, Surabaya.
Setahun terakhir, studio foto itu dibangun dan didesain oleh Bayu sendiri.
Adik Bayu, Galih Wardhana mengungkapkan alasan keluarga memilih studio foto yang beralamat di Gubeng Kertajaya I, sebagai persinggahan jenazah Bayu, sebelum dimakamkan.
"Ini tempat favorit kak Bayu selama setahun terakhir ini. Jadi alasan itulah kami menempatkan jenazah dan peti di studio foto ini, bukan di rumah sebelah," ungkap Galih, Selasa (22/5/2018).
Selama proses membangun dan mendesain itu, Bayu sering berada di studio foto miliknya. Kegiatan Bayu selama di studio foto mulai dari mengedit foto maupun aktivitas lainnya.
Pembangunan studio itu juga dihasilkan dari hasil kerja keras Bayu semasa hidup.
"Awal tahun 2017, kalau tidak salah pada bulan Januari, kak Bayu mulai membangun Studio ini pelan-pelan," imbuh Galih.
Sejatinya, studio foto milik Bayu itu sudah siap dibuka. Sayangnya, Aloysius Bayu Rendra Wardhana harus berpulang terlebih dahulu akibat aksi bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya, pada Minggu (13/5/2018) lalu. (Dimas Angga P)