Lelaki Homoseks: Paus Fransiskus Bilang Tuhan Mencintai Pria Gay

Reza Gunadha Suara.Com
Selasa, 22 Mei 2018 | 15:01 WIB
Lelaki Homoseks: Paus Fransiskus Bilang Tuhan Mencintai Pria Gay
Imam besar Al Azhar University Mesir, Ahmed Muhammad al-Tayeb, menemui pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia Paus Fransiskus di Vatikan, Rabu (8/11/2017). [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang homoseksual di Chile yang menjadi korban pelecehan seksual seorang pemuka agama, Juan Carlos Cruz, mengungkap klaim kontroversial mengenai imam tertinggi umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus.

Lelaki tersebut, seperti diberitakan Reuters, Selasa (22/5/2018), mengungkapkan pernah bertemu dan melakukan pembicaraan pribadi dengan Sri Paus.

Dalam kesempatan tersebut, ia mengakui kepada Paus adalah seorang homoseksual dan menjadi korban pelecehan pastor.

"Namun, dalam pertemuan itu, Sri Paus mengatakan kepadaku bahwa Tuhan lah yang menciptakanku sebagai seorang homekseksual, dan Tuhan juga mencintaiku apa adanya," tuturnya.

Baca Juga: West Ham Resmi Tunjuk Manuel Pellegrini sebagai Manajer Anyar

Ia menuturkan, pernyataan-pernyataan Paus Fransiskus ketika pertemuan yang berlangsung pada awal bulan Mei 2018 ini sangat membantu dirinya keluar dari depresi.

"Dalam pertemuan itu, Sri Paus juga berkata dia mencintaiku meski aku seorang homoseksual. Aku juga diminta bergembira sebagai seorang homo," terangnya.

Cruz adalah satu dari tiga korban pelecehan seksual pastor di Chile yang diundang Paus Fransiskus ke Vatikan, di tengah adanya upaya hierarki gereja di negara itu untuk membungkam mereka.

Setelah Cruz dan kedua rekannya bertemu Paus Fransis, semua uskup di Chile mengajukan upaya mengundurkan diri.

Sejak terpilih pada tahun 2013, Paus Fransiskus secara dramatis mengubah bahasa yang digunakan Gereja tentang homoseksualitas, yang pernah dinilai sebagai subjek tabu.

Baca Juga: Perjuangan Berat Orang Tua Korban Penculikan 1998 Cari Keadilan

"Jika seseorang adalah gay dan mencari Tuhan dan memiliki niat baik, siapa saya untuk menilai?" tutur Sri Paus saat kali pertama melawat ke luar negeri pada tahun 2013.

Sementara pada 2016, dia mengatakan telah melayani orang-orang dengan kecenderungan homoseksual yang tidak terpenuhi, serta homoseksual yang tidak dapat tetap suci, seperti yang diminta Gereja kepada mereka.

"Ketika seseorang tiba di hadapan Yesus, Yesus tentu saja tidak akan mengatakan: 'Pergilah karena kamu homoseksual'," katanya.

Pendahulu Francis, Paus Benediktus, menulis pada tahun 2005 bahwa homoseksualitas adalah "kecenderungan kuat yang diperintahkan terhadap kejahatan moral intrinsik".

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI