Garda Revolusi Iran Ingin Pukul Mulut Menteri Luar Negeri AS

Reza Gunadha Suara.Com
Selasa, 22 Mei 2018 | 14:13 WIB
Garda Revolusi Iran Ingin Pukul Mulut Menteri Luar Negeri AS
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo. [Reuters]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Iran murka setelah pemerintah Amerika Serikat mengajukan 12 poin yang harus dituruti negeri par Mullah tersebut, dalam perjanjian baru mengenai pelucutan senjata nuklir guna menghentikan segala sanksi.

Kedua belas poin terebut disebutkan oleh mantan direktur CIA yang kekinian menjabat sebagai Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, Senin (21/5).

Ismail Kowsari, Deputi Komandan Garda Revolusi Sarollah Iran, menegaskan rakyatnya akan memukul mulut Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo sebagai balasan atas 12 poin yang disodorkan tersebut.

“Rakyat Iran harus bersatu dan mendaratkan pukulan keras ke mulut Mike Pompeo dan siapa saja yang mendukung AS,” tegas Ismail Kowsari, seperti diberitakan Reuters, Selasa (22/5/2018).

Baca Juga: Lumat Prancis, Tim Uber Indonesia Dipastikan ke Perempat Final

Sebelumnya, Mike Pompeo dalam pidato di Heritage Foundation, Washington DC, menegaskan Iran harus tunduk dan mengikuti 12 tuntutan AS kalau ingin bebas dari segala sanksi.

Pertama, Iran harus mau mendeklarasikan laporan lengkapnya kepada Badan Energi Atom Internasional (IAEA), bahwa mereka memang memunyai program nuklir untuk militer dan mau menegaskan bakal melucuti program tersebut.

Kedua, Iran dipaksa menyetop pengayaan plutonium, menutup reaktor, serta menghentikan proses daur ulang plutonium.

Ketiga, Iran dipaksa memberikan akses kepada IAEA tanpa syarat apa pun ke semua daerah di negaranya.

Keempat, Iran dipaksa menyudahi proliferasi misil balistik dan menyetop pengembangan sistem rudal antarbenua yang mampu membawa hulu ledak nuklir.

Baca Juga: Ini Panduan Ahli Gizi Tentang Makan Sehat Saat Puasa

Kelima, Iran dipaksa membebaskan semua warga AS serta sekutu AS, walaupun seseorang itu ditangkap atas tindakan spionase.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI