“Ini pertanyaan-pertanyaan praktis yang terus berseliweran ditengah-tengah kita,” jelasnya.
Ia berharap, dengan dirilisnya daftar muballigh itu justru kedepan bisa merangkul lebih banyak lagi muballigh yang bisa menjadi rujukan.
“Yang jelas, yang bertentangan dengan NKRI memang tidak bisa dimasukan dalam daftar muballigh,” katanya.
Menurutnya, dari 200 daftar nama tersebut, ada beberapa nama yang masih jadi tanda tanya baginya, namun sebagian besar, memang sudah punya track record.
Baca Juga: Ribut soal Daftar 200 Ulama Andal Kemenag, Ini Respons Amien Rais
“Menurut saya, ya mungkin Kemenag menggunakan dasar beberapa pertimbangan mulai dari keilmuan, track record dan tentang kecintaan terhadap NKRI, dan lain sebagianya, nah mungkin kita bisa bertanya dengan Kemenag dasar penyusunannya, itu apa? Gitu,” katanya.
Terakhir, Yenny berharap, Kemenag memperluas nama muballigh dan bisa memberikan penjelasan kepada masyarakat indikator apa yang dipakai dalam pemilihan muballigh tersebut.
“Muballigh ini bagus loh yang sudah memenuhi kriteria-kriteria yang sudah ditetapkan oleh Kemenag. Misalnya gitu, nah jadi kriteria seperti itu yang kita tunggu sebenarnya,” tuturnya.