Penyelundup Sabu dalam Kemasan Teh Cina Tewas Ditembak

Reza Gunadha Suara.Com
Senin, 21 Mei 2018 | 21:55 WIB
Penyelundup Sabu dalam Kemasan Teh Cina Tewas Ditembak
Ilustrasi sabu [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Narkotika Nasional menembak seorang tersangka bernama Fatah, penyelundup sabu dalam kemasan teh Cina, yang dibawa dari Malaysia ke Aceh, untuk dipasarkan di Medan, Sumatera Utara.

"Ketika transaksi di TKP, BNN menangkap tersangka atas nam Raju dan Fatah. Pada saat pengembangan. tersangka Fatah mencoba melawan petugas, dilumpuhkan dengan tembakan, dibawa ke rumah sakit namun meninggal dunia," kata Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari dalam pesan singkat yang diterima Antara di Jakarta, Senin (21/5/2018).

Ia mengatakan, Raju dan Fatah adalah jaringan penyelundup sabu dari Malaysia. Dalam penangkapan itu, disita 30 kilogram sabu yang dikemas dalam 30 bungkus teh Cina.

Selain meringkus penyeludup sabu asal Malaysia, BNN juga meringkus jaringan Malaysia-Dumai dan Pekanbaru, yang dikendalikan oleh narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tembilahan bernama Iwan.

Baca Juga: Delapan Kali Coba Taklukkan Everest, Kuriki Meregang Nyawa

"Tempat kejadian perkara di Jalan Sudirman, Pekanbaru dengan barang bukti sabu sebanyak 7,5 kilogram dan 9.900 butir, dengan tersangka Iwan, Arianto, Wina dan Michael," kata Arman.

Kronologisnya, yakni tersangka Michael menjemput narkoba diduga berasal dari Malaysia, yang dibawa Arianto dari Dumai memakai mobil angkutan umum.

Rencananya, sabu itu diserahkan kepada Wina yang merupakan istri Iwan. Namun, pada saat akan bertransaksi, mereka ditangkap oleh anggota BNN.

"Kedua kasus tersebut merupakan hasil operasional BNN pada bulan April dan Mei 2018. Rencana Selasa besok (22/5) akan diadakan konferensi pers oleh Kepala BNN jam 10.00 WIB di Kantor BNN, Cawang," kata Arman.

Baca Juga: Gara-gara Bermukim di AS, Raline Shah Terbiasa Lakukan Ini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI