Bahkan, ada seorang polisi yang membawa senjata laras panjang memeluk seorang lelaki berjanggut.
Penanggungjawab aksi itu, Dian Joo Malich, menuturkan eksperimen sosial itu digelar oleh aktivis Komunitas Brother Fillah dan Sister Fillah.
“Kami mau membantah isu yang berkembang, dan ingin mengubah persepsi masyarakat mengenai perempuan yang mengenakan cadar, lelaki berjanggut serta bercelana cingkrang, Karena, kini, seluruh busana itu dianggap teroris,” tuturnya.
Baca Juga: Seminggu Lupa, Pasangan Lansia Ini Berhasil Temukan Mobilnya Lagi