Mulia, Pengusaha Ini Bangun Masjid Demi Pekerja Muslimnya

Senin, 21 Mei 2018 | 19:15 WIB
Mulia, Pengusaha Ini Bangun Masjid Demi Pekerja Muslimnya
Ilustrasi masjid. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pengusaha beragama Kristen bernama Saji Cheriyan datang ke Uni Emirat Arab berbekal beberapa ratus dirham, mencoba peruntungannya pada tahun 2003 silam.

Setelah bekerja selama beberapa tahun, dia memutuskan membangun sebuah masjid yang ditujukan bagi ratusan pekerja Muslim pada bulan Ramadan kali ini.

Lelaki berumur 49 tahun itu membangun masjid setelah melihat pekerja Muslim harus menggunakan taksi untuk pergi ke masjid terdekat.

"Mereka harus menghabiskan setidaknya 20 dirham untuk pergi ke kota Fujairah atau daerah industri lain untuk beribadah ke masjid. Jadi, saya pikir itu akan membuat mereka senang jika saya membangun sebuah masjid di sini," ucap Cheriyan.

Baca Juga: Heboh! Sandal Jepit Tulisan Huruf Arab Dianggap Menistakan Agama

Dikutip dari The News, masjid yang dibangun dengan 1,3 juta dirham atau sekitar Rp 5 miliar ini berdiri dengan megah di kompleks East Ville Real Estate di Al Hayl Industrial Area dan dapat menampung lebih dari 500 jamaah sekaligus.

Pembangunannya dimulai lebih dari setahun yang lalu dan kini masjid tersebut telah siap dibuka dengan dukungan penuh pemerintah Awqaf di Fujariah. Cheriyan pun menamakan masjid itu dengan Mariam.

Para pejabat Awqaf merasa terkejut karena tingginya sikap toleransi yang dimiliki oleh Cheriyan dan turut senang ketika mereka mengenal warga beragama lain yang ingin membangun sebuah masjid. Mereka pun ikut menawarkan bantuan seperti listrik gratis, air, dan fasilitas lainnya.

"Ketika berita menyebar tentang pembangunan masjid ini, banyak orang yang juga menawarkan bantuan berupa uang tunai dan bahan bangunan seperti pasir dan cat. Tapi saya dengan sopan menolak semua tawaran itu karena saya ingin membangun masjid ini dengan uang sendiri," ungkap Cheriyan.

"Saya telah tumbuh dalam lingkungan komunitas yang hidup bersama. Kami merayakan semua festival agama dan saya tidak menilai atau memperlakukan orang berdasarkan agama, kasta, warna kulit, atau kebangsaannya. Uni Emirat Arab adalah contoh lain dari keharmonisan dan toleransi tersebut," tambahnya.

Baca Juga: Viral Video Wali Kota Risma Sujud Minta Maaf ke Takmir Masjid

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI