Suara.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, beberkan alasan Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais, kembali melancarkan kritik terhadap pemerintah, setelah sekian lama sempat absen dalam hiruk pikuk perpolitikan tanah air.
Fahri berpendapat, sebagai bagian dari agenda reformasi, Amien cukup memahami desain umum demokrasi Indonesia.
Sebab itu, Fahri menilai Amien tidak pernah rela jika arah pemerintahan keluar dari jalur yang terlah dirumuskan 20 tahun lalu.
Fahri menilai, Amien cukup memahami model kepemimpinan yang pantas melanjutkan agenda reformasi.
Baca Juga: Perempuan Ahmadiyah Alami Kekerasan Fisik dan Ancaman Pemerkosaan
Sementara presiden saat ini, yakni Joko Widodo, dinilai Amien bukanlah orang yang paham agenda reformasi itu sendiri.
"Kenapa Pak amien kumat? Mohon maaf nih ya istilahnya. Karena dia yang membuat ini negara dan dia tahu kapasitas orang yang seharusnya mengendari 'kendaraan' itu," kata Fahri dalam acara Refleksi 20 Tahun Reformasi di DPR, Jakarta, Senin (21/5/2018).
"Jadi kalau dari awal dia lihat tak cocok (pemimpinnya), disikat oleh dia. Ini soal dia yang mendesain kendaraannya," tambah Fahri.
Sistem kenegaraan yang didesain kala itu, bagi Fahri sangat canggih. Di mana setiap orang mendapatkan kebebasannya, setelah dipimpin 32 tahun lamanya oleh presiden yang otoriter.
Demokrasi yang super canggih itu, mesti dikelola oleh pemimpin yang canggih pula, secara pemahaman dan wawasan.
Baca Juga: Muslim Ahmadiyah Diusir saat Puasa, Ibu Hamil Jadi Korban
"Kendaraan (sistem kenegaraan) ini super canggih bernama demokrasi. Dia ini bisa mengubah nasib orang, memberikan kebebasan, hak-hak orang bisa terjaga semua. Karena ini kendaraan canggih, ini perlu sopir yang agak canggih juga," tutur Fahri.