Reformasi Dinilai Gagal Total, Aktivis Long March ke Istana

Senin, 21 Mei 2018 | 17:20 WIB
Reformasi Dinilai Gagal Total, Aktivis Long March ke Istana
Aksi long march ke Istana Presiden, untuk memperingati 20 tahun reformasi Indonesia, Senin (21/5/2018). [Suara.com/Nikolaus Tolen]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Senin (21/5/2018), Indonesia merayakan 20 tahun runtuhnya kekuasaan Orde Baru-nya Soeharto dan bermulanya era reformasi.

Ketika Soeharto menyatakan mundur dari kursi presiden setelah didesak oleh mahasiswa dan rakyat, 21 Mei 1998, banyak pihak yang mengharapkan orde reformasi akan menjadi kebalikan dari Orba.

Benih demokrasi yang disebut sebagai sistem politik yang dianggap ideal mulai tumbuh setelah Soeharto jatuh.

Meski begitu, harapan tersebut dinilai oleh banyak kalangan pergerakan telah gagal. Hal itu setidaknya menjadi kesimpulan dari Panitia Bersama 20 Tahun Reformasi, yang menggelar aksinya pada Senin sore hari ini.

Baca Juga: Empat Jenazah Teroris Teror Bom Surabaya Diserahkan ke Keluarga

Dalam aksi memperingati 20 tahun reformasi tersebut, sejumlah organisasi buruh, mahasiswa dan profesional menggelar aksi berjalan kaki menuju Istana Negara untuk menyampaikan aspirasi kepada Presiden Joko Widodo.

"Nilai-nilai reformasi belum juga terwujud. Demokrasi kita belum terwujud, karena itu reformasi itu sebenarnya gagal. Karena reformasi itu tujuannya untuk mengadili soeharto dan kroni-kroninya," kata salah satu orator dari mobil komando disela aksi long march menuju Istana Negara, di Jalan Medan Merdeka Barat, Senin (21/5/2018).

Menurut peserta aksi, masuknya Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai lembaga untuk melawan teroris adalah salah satu praktik kekinian yang menyalahi nilai-nilai awal reformasi.

"Kami mengutuk keras terorisme di Indonesia. Tetapi memunculkan lagi militerisme untuk melawan terorisme itu,  tidak menjawab persoalan. Partisipasi masyarakat untuk melawan terorisme,  itulah yang menjawab persoalan," kata orator.

Baca Juga: Menteri Sosial Idrus Marham Diperiksa KPK

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI