Sebelum Meninggal Adara Taista Sempat Sahur dan Salat Subuh

Senin, 21 Mei 2018 | 14:36 WIB
Sebelum Meninggal Adara Taista Sempat Sahur dan Salat Subuh
Ruby Rajasa saat memakaikan kain dan kalung ke leher Adara Taista, saat proses lamaran yang disebut Nyawak, yang merupakan adat Komering Palembang, Sumatera Selatan. (@ruby_26/Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mertua mendiang Adara Taista, Hatta Rajasa iklas menantunya berpulang setelah berjuang dengan penyakit kankernya. Di mata Hatta, Adara tak pernah mengeluh.

Bahkan, Hatta Rajasa mengatakan Adara sempat melontarkan kalimat, "aku ikhlas menerima beban ini".

"Kedukaan itu tidak bisa berlarut karena kita percaya pada Rahmat Allah, kami semua keluarga ikhlas melepas kepergiannya," ujar Hatta Rajasa di Pemakaman Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Senin (21/5/2018).

Hatta Rajasa menyampaikan sebelum kepergian istri dari Rasyid Rajasa yang merupakan anak bungsunya itu, Adara masih sempat sahur dan melakukan salat subuh.

"Kemudian ia mengucapkan, aku ingin tidur dan itu kalimat terakhir yang diucap Adara. Pukul 13.42 Adara tiada," ucapnya.

Hatta Rajasa kemudian menjelaskan penyakit yang diderita Adara berdasarkan yang disampaikan dokter ketika itu. Adara mengidap penyakit kanker melanoma yang biasanya disebut kanker kulit.

"Dia (kanker) tidak berada di permukaan. Tapi dia berada di dalam permukaan. Di selaput dalam organ," ungkapnya.

Adara baru menikah dengan Rasyid 5 bulan lalu. Dia meninggal di Jepang Sabtu (19/5/2018) di Jepang karena menderita kanker.

Adara merupakan perempuan berumur 27 tahun. Meskipun masih muda, Adara sosok yang cukup menginspirasi dengan sederet reputasinya.

Adara tercatat siswi lulusan terbaik di Kincoppal-Rose, New South Wales, Australia. Bukan hanya itu, Adara juga melanjutkan jenjang pendidikannya di University New South Wales, Sidney jurusan Industrial Design dan lulus tahun 2013.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI