Suara.com - Penerbangan pesawat Lion Air dengan kode penerbangan JT922 rute Surabaya – Denpasar mengalami keterlambatan keberangkatan dari yang seharusnya take off pada 10.30 WIB menjadi pukul 13.41 WIB.
Keterlambatan tersebut dikarenakan kondisi aspal di ujung landasan pacu Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Jawa Timur tidak berfungsi dengan baik (kondisi amblas).
"Untuk menjamin keselamatan dan keamanan penerbangan, pilot menunda keberangkatan ketika pesawat di posisi bersiap untuk lepas landas," kata Danang Mandala Prihantoro, Corporate Communications Strategic of Lion Air.
Danang menuturkan, pukul 10.30 WIB, pilot JT922 menginformasikan bahwa pada roda depan (nose wheel) tersangkut aspal sehingga menyebabkan pesawat tidak bisa bergerak maju.
Baca Juga: Bercanda Soal Bom, Penumpang Lion Air Diturunkan di Bandara Soeta
Dengan kerjasama antara Lion Air, pengelola bandar udara, perusahaan layanan darat (ground handling) dan berbagai pihak, pesawat Boeing 737-900ER (B739) registrasi PK-LGJ sudah dilakukan penarikan (towing) menuju landas parkir (apron) menggunakan kendaraan penarik pesawat (pushback car).
"Seluruh kru pesawat, 179 penumpang dewasa, tujuh anak-anak serta tiga bayi dalam keadaan selamat dan sudah mendapatkan layanan terbaik dengan dikembalikan menuju ruang tunggu keberangkatan (boarding gate)," tutur Danang.
Setelah kejadian tersebut, Lion Air JT922 telah diberangkatkan kembali pada pukul 13.41 WIB dan tiba di Denpasar pukul 15.50 WITA.
Lion Air memberikan informasi, kejadian ini berpotensi menyebabkan keterlambatan rute Denpasar – Kupang pergi pulang (PP) dan Denpasar ke Solo.
"Lion Air kembali menyatakan, untuk senantiasa meminimalisir akibat yang timbul dari kejadian tersebut, supaya operasional rute Lion Air lainnya tidak terganggu," pungkas Danang.
Baca Juga: Terkini! 8 Penerbangan Lion Air Group Terdampak Merapi