Namun, FH terus menitikkan air mata. Perkataan sang ayah agaknya tidak bisa menghilangkan kesedihan di hatinya.
Melihat kesedihan di wajah adik kecilnya, Hery sempat ingin bertanya kepada Dita. Namun, ia mengurungkan niatnya.
"Saya sempat ingin bertanya kepada ayahnya [Dita Oepriarto] ada masalah apa. Tapi, saya mengurungkan niat, karena tidak mau dianggap mencampuri urusan orang lain," kata Hery.
Dita dan FH lantas terlihat berdoa. Hery juga begitu. Anak dan ayah itu keluar musala lebih dulu daripada Hery.
Baca Juga: Jalani Piala Thomas Perdana, Fajar / Rian Deg-degan
Ketiganya melintas di hadapan Hery. FH sempat melihat Hery. Tapi, Hery merasakan keganjilan dalam tatapan anak tersebut. Tak ada senyum yang tersungging saat melihat Hery.
“Biasanya, dia kalau melihat saya selalu senyum. Karena kami sering mengobrol,” tuturnya.
Semua teka-teki soal sikap aneh FH akhirnya terjawab saat Hery mendengar berita pengeboman di tiga gereja.
Pagi itu, Dita Oepriarto dan seluruh anggota keluarganya meninggal dunia akibat aksi bom bunuh diri di tiga gereja.
FH bersama kakaknya, YSF berboncengan meledakkan diri di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Baratajaya, Gubeng, Surabaya.
Baca Juga: Piala Thomas 2018 : Indonesia Permak Kanada 5 - 0
Mereka menerobos masuk ke gereja meski telah diadang oleh seorang jemaat, Aloysius Bayu. Mereka yang terdesak langsung meledakkan diri sekitar pukul 07.30 WIB.