Sebelum Mengebom di Surabaya, Firman Menangis Pada Ayahnya

Adhitya Himawan Suara.Com
Sabtu, 19 Mei 2018 | 13:07 WIB
Sebelum Mengebom di Surabaya, Firman Menangis Pada Ayahnya
Keluarga terduga teroris Dita Uprianto dan istrinya, Puji Kuswati. (Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pada hari Kamis (17/5/2018), lima hari setelah ledakan di gereja Katolik Saint Maria, bau tajam daging yang terbakar masih menggantung di udara. Bahkan ketika kehidupan mulai kembali normal gereja dan jalan yang menjadi saksi serangan mengerikan tersebut.

Pastor paroki Santa Maria, Pastor Kurdo Irianto kaget ketika dia mengetahui bahwa pelaku pengeboman itu termasuk dua remaja.

“Mereka (saudara laki-laki yang remaja bunuh diri) adalah korban juga. Saya tidak marah, ”kata Pastor Kurdo.

Pastor Kurdo mendesak kongregasinya untuk memaafkan para pelaku.

“Maafkan pelaku ... mereka juga korban. Kita perlu memaafkan untuk membangun kembali kehidupan baru. Pengampunan juga merupakan landasan iman Katolik, ”katanya.

Di seluruh kota, spanduk mengatakan "Kami tidak takut" mengipas-ngipasi di udara dalam acara solidaritas.

Namun supir taksi mengeluh bahwa jumlah penumpang yang dijemput jatuh sejak pemboman itu.

“Mal-mal itu kosong. Hanya ada sedikit orang yang keluar sehingga jalannya tidak macet seperti biasanya. Saya benar-benar marah dan sedih pada saat yang sama, ”kata sopir taksi Agus sebelum kembali mengemudi memasuki malam. (www.channelnewsasia.com)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI