Suara.com - Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo mengingatkan, tuntutan akan kreatifitas dan inovatif penting dimiliki generasi muda Indonesia. Ia mengatakan, tidak cukup berbekal pendidikan tinggi semata untuk bisa bersaing dengan generasi muda dari negara lain.
Bambang menjelaskan, generasi 'zaman now' Indonesia yang berjumlah sekitar 80 juta orang, harus identik dengan kreatifitas dan inovasi. Dengan rentang usia yang sangat produktif di antara 17-37 tahun, generasi millenial punya banyak waktu untuk mengasah kemampuan.
"Kuncinya, jangan takut gagal! Karena dari setiap kegagalanlah kalian akan mendapat pelajaran yang sangat berharga," kata Bamsoet -sapaan akrab Bambang- di Bakrie Tower, Jakarta.
Bambang mengharapkan anak-anak muda Indonesia yang kehidupannya akrab dengan teknologi informasi, juga mampu terbuka dalam membangun kehidupan sosial, harus memiliki sifat toleran, menghargai terhadap perbedaan, serta memperluas wawasan keberagaman.
"Kuncinya harus mau memperluas wawasan dengan banyak membaca, mampu menggunakan internet dan media sosial secara bijaksana, dan yang terpenting memperkuat jiwa nasionalisme. Percuma kaum muda punya banyak ilmu pengetahuan jika tak punya semangat nasionalisme," tutur politisi Partai Golkar itu.
Ia pun berharap, anak-anak muda Golkar yang tergabung dalam Praja Muda Beringin bisa terus menyelenggarakan kegiatan yang kreatif dan inovatif. Menurut Bambang, Praja Muda Beringin harus memberikan suntikan ide dan gagasan segar kepada bangsa Indonesia, antara lain bagaimana mendayagunakan media sosial sebagai media kampanye yang efektif.
"Membuat kegiatan-kegiatan sosial, mengembangkan kegiatan minat dan bakat di kalangan anak-anak muda, seperti komunitas musik, olahraga dan hobi lainnya," tutur Bambang.
Selain itu, generasi millenial Golkar juga harus mampu membangun jiwa entrepreneurship supaya memiliki kemandirian menghadapi masa depan yang semakin kompetitif.
Menurut Bamsoet, entrepreneurship tidak hanya dibutuhkan di bidang ekonomi, tetapi juga di bidang politik, pemerintahan, dan sosial budaya. "Sekarang juga ada socio-preneuer, coopreneur (koperasi preneur)," ujarnya.
Mantan Ketua Komisi III DPR itu juga mengajak generasi milenial Golkar berjuang di jalur legislatif dan tidak boleh takut tidak terpilih.