Suara.com - Sri Sahyuni, istri petugas keamanan Gereja Santa Maria Tak Bercela Ari Setiawan, mengungkapan sudah memaafkan para teroris.
Sementara sang suami, masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Angkatan Laut Dr Ramelan Surabaya.
"Saya sudah ikhlas, meski sakit hati, saya mencoba memaafkan. Mungkin ini sudah jalan yang kuasa," kata Wahyuni kepada Suara.com, Jumat (18/5/2018).
Saat ditemui di ruang G1 RSAL Dr Ramelan, Sri Wahyuni tampak masih memunyai beban pikiran setelah Ari menjadi korban bom bunuh diri pada Minggu (13/5) akhir pekan lalu.
Baca Juga: Korupsi Bupati Bengkulu Selatan dan Istri, KPK Geledah 3 Lokasi
Semua kepiluan Sri Wahyuni berawal dari ponselnya yang berdering pada Minggu pagi sekitar pukul 07.00 WIB.
Sri mengangkat telepon yang diketahui dari kakak iparnya, Tutik. Setelah bertegur salam melalui ponsel, tak disangka yang didengar justru kabar duka: sang suami terkena serpihan bom di gereja Santa Maria Tak Bercela Ngagel Surabaya.
Serta merta Wahyuni merasa kacau pikirannya. Dirinya sempat berkeliling memutari seisi rumah untuk mencari kunci motor guna menyusul sang suami. Mengetahui ibunya mondar mandir kebingungan, anak Wahyuni yang masih 6 tahun menegurnya.
"Ibu cari apa?," ujar Wahyuni menirukan kata anaknya. Dia menjawab "Kunci nak. Nah itu kuncinya di samping ibu," ujarnya lagi.
Tanpa pikir panjang, Wahyuni yang diketahui beralamat di Ngagelrejo No 12 ini langsung pergi menyusul suaminya di gereja.
Baca Juga: Tiga Jenazah Keluarga Teroris Rusunawa Sidoarjo Dikembalikan
Namun, di sana, polisi sudah membuat parimeter pengamanan sehingga Sri tak bisa memasuki gereja. Ia memutuskan untuk kembali pulang.