Polisi: Sudah Diledakkan, Benda di Tol Sidoarjo Bukan Bom

Jum'at, 18 Mei 2018 | 16:14 WIB
Polisi: Sudah Diledakkan, Benda di Tol Sidoarjo Bukan Bom
Benda mirip bom ditemukan di exit Tol Sidoarjo, Jumat (18/5/2018) siang. (Suara.com/Achmad Ali)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Kepolisian Resor Kota Sidoarjo Kombespol Himawan Bayu Aji memastikan benda asing yang diduga mirip bom di pintu tol Sidoarjo, Jawa Timur, bukan bom.

"Awalnya kami mendapatkan laporan terkait dengan temuan benda mirip bom, kemudian setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim jihandak, dan kemudian sesuai prosedur benda tersebut diledakkan," katanya saat dikonfirmasi di pintu tol Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (18/5/2018).

Setelah dilakukan peledakan, kini jalan tol yang sebelumnya sempat ditutup total dua arah untuk proses pemeriksaan dugaan benda mirip bom tersebut sudah dibuka.

"Baru kemudian saat ini jalan tol sudah kembali dibuka dan kondisi jalan tol dipastikan aman sehingga masyarakat tidak perlu khawatir," ujarnya.

Ia mengatakan, saat ini pihaknya juga berkoordinasi dengan pengelola jalan tol untuk melihat rekaman kamera pengintai guna melihat kendaraan apa yang digunakan pemiliknya melempar benda mirip bom tersebut.

"Kami juga belum bisa melihat ke arah mana kendaraan tersebut menuju, apakah ke arah Surabaya ataukah juga ke arah Porong. Yang jelas masuk ke dalam jalan tol," ucapnya.

Sebelumnya, gerbang tol arah menuju Sidoarjo, ditutup total, dikarenakan pihak kepolisian dan pengelola sedang melakukan sterilisasi terkait ditemukannya barang yang diduga bom di pinggir jalan tol Sidoarjo.

Menurut informasi yang berhasil dihimpun ada sebuah kendaraan yang berhenti di pinggir jalan tol dan membuang barang yang diduga bom.

Sebelumnya, petugas Densus 88 Antiteror terus bergerilya menangkap orang dari berbagai daerah di Jawa Timur terkait dengan aksi terorisme di Surabaya dan juga Sidoarjo.

Penggerebekan yang dilakukan di antaranya berada di Surabaya, Sidoarjo, Malang, Pasuruan, Probolinggo dan juga Jombang. Akibat dari penangkapan ini, beberapa orang dilaporkan meninggal dunia karena sempat melawan dan melarikan diri saat akan ditangkap. Sebelumnya, Minggu (13/5/2018) pagi, tiga gereja yang ada di Surabaya diserang oleh teroris dengan cara meledakkan diri dengan menggunakan bom. Akibat kejadian itu, belasan orang meninggal dunia dan puluhan orang mengalami luka-luka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI