ABG Perempuan Pakai Cadar Diturunkan Paksa dari Bus

Reza Gunadha Suara.Com
Jum'at, 18 Mei 2018 | 15:54 WIB
ABG Perempuan Pakai Cadar Diturunkan Paksa dari Bus
Seorang petugas Dinas Perhubungan terpaksa menurunkan wanita muda bercadar dari atas bus umum di Terminal Gayatri, Tulungagung, Jawa Timur, karena gerak-geriknya mencurigakan. [Facebook]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang petugas Dinas Perhubungan terpaksa menurunkan wanita muda bercadar dari atas bus umum di Terminal Gayatri, Tulungagung, Jawa Timur, karena gerak-geriknya mencurigakan.

Menurut keterangan Kepala Terminal Gayatri, Oni Suryanto, peristiwa itu terjadi pada Senin (14/5) awal pekan ini.

Ia mengatakan, perempuan berusia 14 tahun itu diturunkan dari bus karena tak kunjung mau menjawab saat ditanya petugas.

"Kejadiannya Senin. Datang sekitar pukul 06.00 WIB dan naik ke bus jurusan Trenggalek sekitar pukul 08.00 WIB. Saat itu dia terlihat kebingungan, tapi saat ditanya tidak mau menjawab," kata Suryanto seperti diberitakan Antara, Jumat (18/5/2018).

Baca Juga: Benda Mirip Bom Tergeletak di Pintu Tol Sidoarjo

Kecurigaan petugas semakin menyeruak lantaran perempuan belia yang belakangan diketahui berinisial SAN itu, tidak pakai alas kaki sejak masuk terminal hingga naik bus jurusan Ponorogo.

Namun, setelah diinterogasi, SAN mengaku sebagai santri Pondok Pesantren Darussalam, Kelurahan Kampungdalem, Tulungagung.

Kepada petugas, SAN mengakui ingin pulang ke Ponorogo namun tak ingin usaha pulang kampung tanpa izin itu ketahuan pengurus pondok.

"Jadi bukan karena penumpang yang takut dan tak mau wanita itu naik di bus. Tetapi karena mencurigakan, akhirnya diminta turun dulu oleh petugas," kata Oni.

Akhirnya, tim berkoordinasi dengan kepolisian. Tak berselang lama, polisi dari Polres Tulungagung datang dan membawa wanita tersebut.

Baca Juga: Tampan, Terduga Teroris Kunciran Ini Jadi Idola Cewek Tetangga

"Kami serahkan ke polisi untuk tindakan lebih lanjut. Sebab mereka yang lebih memiliki kewenangan," ujar Oni.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI