Suara.com - Ketua DPP Partai Gerindra, Gus Irawan Pasaribu ingin memperdebatkan upaya-upaya yang akan dilakukan pemerintah untuk menangani persoalan terorisme di Indonesia, termasuk dengan akan dihidupkannya kembali Komando Operasi Khusus Gabungan TNI.
Namun, Irawan mengingatkan agar pemerintah juga fokus pada akar timbulnya persoalan terorisme itu sendiri, yakni kemiskinan, ketidakadilan, dan ketimpangan sosial yang masih lebar di tengah-tengah masyarakat.
"Apapun itu juga untuk tujuannya pemberantasan terorisme, bisa saja. Tetapi sesungguhnya kita mau yang lebih substansial," kata Irawan di DPR, Jumat (18/5/2018).
Irawan berpandangan, kejadian yang terjadi di Surabaya belakangan ini sama sekali tidak dapat diterima akal sehat. Dimana satu keluarga rela menjadi pengantin bom bunuh diri, bahkan rela melibatkan anaknya yang masih kecil.
Baca Juga: Teror Bom dan Teroris, Warga Bogor Didatangi Tentara dan Polisi
"Itu kan doktrinnya luar biasa. Saya kira kita harus masuk ke akar masalahnya, saya kok sepakat kepada Pak Wiranto, dimana kemiskinan masih besar, ketidakadilan, ketimpangan yang sedemikian tinggi itu memang kemudian mudah dipengaruhi oleh terorisme," tutur Irawan.
Ia berharap pemerintah memberikan perhatian atas persoalan kemiskinan dan ketimpangan sosial. Ia meyakini, dengan adanya peningkatan perhatian pemerintah pada persoalan dihadapi masyarakat, akan bisa membentengi masyarakat dari paham-paham radikal.
"Akar masalahnya ini diperhatikan untuk diselesaikan pemerintah. Ini kan kemiskinan semakin besar, ketimpangan semakin melebar, ada rasa ketidakadilan di tengah masyarakat, apapun lah dilakukan untuk melawan terorisme, tetapi akar masalah itu jangan dilupakan," kata Irawan.