Gus Ipul: Kita Tidak Boleh Kalah dengan Terorisme

Adhitya Himawan Suara.Com
Jum'at, 18 Mei 2018 | 05:00 WIB
Gus Ipul: Kita Tidak Boleh Kalah dengan Terorisme
Calon Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf mengunjungi kediaman Aloysius Bayu Rendra Wardhana di Surabaya. [Suara.com/Ainul Yaqin]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengunjungi keluarga almarhum Aloysius Bayu Rendra Wardhana. Bayu adalah korban meninggal dunia dalam serangan bom di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Ngagel, Kota Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018).

Gus Ipul tiba di rumah Bayu, Jalan Gubeng Kertajaya 1A, Surabaya, Kamis (17/5/2018). Gus Ipul ditemui Monica Dewi Andini, istri Bayu, dan Galih Wardhana, adik almarhum.

Wakil Gubernur Jawa Timur dua periode itu merasakan kedukaan mendalam dari keluarga Bayu Wardhana. Gus Ipul ikut menyampaikan rasa duka yang mendalam pada keluarga Bayu.

Selain itu, Gus Ipul juga sempat menyaksikan studio foto yang sedang dirancang oleh Bayu Wardhana. Sayangnya Bayu tak sempat meresmikannya karena keburu tewas dalam serangan bom yang merenggut nyawanya, Minggu lalu.

“Studio fotonya baru berjalan, dan Mas Bayu punya keinginan mengembangkan lebih maju. Studio yang baru berjalan itu, tinggal dibuka resmi,” terang Galih Wardhana.

Koko Item panggilan akrab Bayu Rendra punya hobi dan profesi di bidang fotografi. Di luar itu, ia menjadi relawan Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Ngagel. Saat serangan bom, Bayu turut menjaga keamanan gereja.

Ia berusaha menghentikan laju kencang sepeda motor yang ditumpangi kakak-beradik Yusuf Fadhil dan Firman Halim, yang membawa bom. Sesaat kemudian, bom meledak keras yang merenggut nyawa kedua pelaku dan Bayu, serta membuat korban lain luka-luka.

Selain mengunjungi keluarga Bayu Wardhana, Gus Ipul juga akan mengunjungi korban-korban meninggal lain di rumah peristirahatan Adi Jasa.

“Saya merasa perlu menyampaikan duka cita yang mendalam saya kepada para keluarga korban, karena mereka adalah warga negara yang tidak berdosa. Terorisme selalu saja merenggut korban warga tak bersalah,” kata Gus Ipul.

Ia sendiri sangat kagum atas keberanian Bayu Wardhana ketika menghadang dua kakak-beradik yang membawa bom. “Kalau tidak dihadang Bayu, bisa diduga korbannya akan lebih banyak lagi,” kata Gus Ipul.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI