GP Ansor Minta Instansi Pemerintah Dibersihkan dari Virus Radikal

Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 18 Mei 2018 | 00:21 WIB
GP Ansor Minta Instansi Pemerintah Dibersihkan dari Virus Radikal
Ketua GP Ansor Yaqut Cholil Coumas. [Ansor News]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gerakan Pemuda (GP) Ansor mendesak pemerintah untuk membersihkan virus radikalisme di semua lini masyarakat, termasuk instansi pemerintah sendiri.

"Pemetaan yang kami lakukan, sebagian besar instansi pemerintahan menjadi tempat menyemai bibit intoleran dan radikalisme," kata Komandan Densus 99 Barisan Ansor Serbaguna (Banser) PP GP Ansor M Nuruzzaman dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (17/5/2018).

Ia mencontohkan teroris yang ditangkap di Riau mengaku memperoleh dana dari pegawai badan usaha milik negara (BUMN).

Nuruzzaman mengatakan mayoritas masjid di instansi pemerintah menjadi ladang menyemai paham intoleran dan cenderung radikal.

"Berdasarkan data pemetaan kami, masjid di Kementerian Keuangan, BI, Pertamina, PLN, dan Telkom sudah terpapar. Masjid di kampus IPB, ITB, UI, dan lainnya. Termasuk juga masjid di kepolisian," katanya.

Bahkan, lanjut Nuruzzaman, banyak anggota polisi yang sudah tertarik dengan ideologi Islam transnasional.

Dia menambahkan, yang juga perlu diwaspadai adalah banyak birokrat atau Aparatur Sipil Negara (ASN) telah terpapar dengan paham dan ideologi intoleran dan radikal.

"Para ASN bisa kita amati di media sosial, banyak yang tidak percaya terhadap aksi teroris di beberapa tempat belakangan ini," katanya.

Dikatakannya, kalau pemerintah menutup mata maka selangkah lagi negara ini akan masuk ke jurang perang saudara.

"Maka harus serius, kalau mau menangani terorisme mulai dari hulu atau akarnya sampai hilir. Jangan hanya melakukan penindakan pada pelaku teror saja, tapi juga membersihkan akarnya. Ini momentum bersih-bersih virus intoleransi di tengah kehidupan kita," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI