Suara.com - Pascakerusuhan narapidana kasus terorisme di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, dan aksi bom bunuh pelaku teroris di Surabaya, Jawa Timur, beredar koran berformat Pdf bernama Al Fatihin yang disebut-sebut merupakan media pendukung kelompok teroris ISIS.
Terkait hal itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Prabowo Argo Yuwono menyampaikan bahwa polisi masih menyelidiki asal dari media yang menyajikan konten-konten berbau provokatif dan SARA itu.
"Kami sedang mendalami keberadaan media tersebut," kata Argo di Polda Metro Jaya, Kamis (17/5/2018).
Argo juga mengaku belum bisa berbicara banyak perihal munculnya koran digital Al Fatihin. Sebab, kata dia, polisi masih menelusuri pihak-pihak yang berada di balik peredaran koran digital tersebut.
"Masih kami selidiki," katanya.
Koran digital yang beredar di kalangan wartawan itu merupakan edisi ke-10 yang diterbitkan Daulah Islam. Surat kabar mingguan berbahasa Indonesia itu memiliki 14 halaman.
Halaman depan dari koran itu berjudul "Bunuhlah Kaum Muysirikin Dimanapun Mereka Berada." Di judul halaman itu menuangkan perisitiwa bom bunuh diri yang terjadi di tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5/2018) lalu.
Di halaman lain dalam surat kabar itu juga memberitakan soal tewasnya narapidana terorisme bernama Abu Ibrahim terkait aksi kerusuhan teroris di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Selasa (8/5/2018).