Imam Besar Istiqlal: Puasa Ketik WhatsApp, Lebih Baik Baca Quran

Kamis, 17 Mei 2018 | 04:01 WIB
Imam Besar Istiqlal: Puasa Ketik WhatsApp, Lebih Baik Baca Quran
Imam Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar. (suara.com/Pebriansyah Ariefana)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar meminta umat Islam di Indonesia untuk menjaga diri dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Hal ini disampaikan Nasaruddin saat ceramah di hari pertama Tarawih di bulan Ramadan 1439 Hijrah.

Di hadapan Presiden Joko Widodo dan jamaah, Nasaruddin menuturkan puasa tahun ini bertepatan dengan tahun politik di tanah air. Kata dia, jangan sampai karena kepentingan sesaat merusak berkah Ramadan.

"Bulan Ramadan ini bertepatan dengan suasana kampanye di beberapa tempat. Saya ingin mengingatkan hati-hati, jangan karena kepentingan sesaat tapi kemuliaan Ramadan (hilang), jangan ditukar dengan kepentingan sesaat," ujar Nasaruddin di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Rabu (16/5/2018) malam.

Selain itu, ia juga mengingatkan masyarakat, khususnya pejabat negara untuk lebih hati-hati dalam memberikan pernyataan.

Di bulan yang suci, Nasaruddin mengajak umat Islam untuk mengutamakan Ibadah.

"Hati-hati menggunakan jari kita untuk mengenter WhatsApp, jari jemari harus juga berpuasa. Kita di depan handphone, saya mengajak untuk meninggalkan benda kecil itu untuk membaca Quran," jelas Nasaruddin.

"Memang di handphone ada Al-Qur'an, tapi lebih afdal menggunakan mushaf alquran, Insya Allah pahalanya luar biasa. Lalu yang berpuasa pikiran kita. Hati yang kasar, sedapat mungkin berpuasa. Mari kita mengevaluasi," Nasaruddin menambahakan.

Untuk diketahui, Presiden Jokowi dan sejumlah menteri di Kabinet Kerja melangsungkan salat Tarawih pertama di Masjid Istiqlal.

Mereka diantaranya Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI