Suara.com - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono meluruskan pernyataan Kapolres Metro Bekasi Kombes Candra Kumara yang meminta masyarakat mewaspadai terhadap keberadaan wanita yang kerap menggunakan cadar.
Menurutnya, pernyataan Candra itu bukan semata-mata mendiskreditkan umat muslim. Imbauan Kapolres Metro Bekasi itu agar masyarakat di Kabupaten Bekasi tetap mewaspadai terhadap kegiatan warga pendatangerduga teroris di kawasan Tambun, Bekasi, Jawa Barat oleh aparat Densus 88 Antiteror Mabes Polri beberapa waktu lalu.
"Kemudian statemen dari Kapolres Bekasi (Kombes Candra Kumara) yang menyampaikan bahwa ada kegiatan di masyarakat. Yang mengatakan harus hati-hati dengan masyarakat yang bercadar. Yang bersangkutan tidak mengatakan seperti itu," kata Argo di Polda Metro Jaya, Rabu (16/5/2018).
Argo menyampaikan, terkait maraknya aksi teror yang terjadi belakangan ini.
Argo pun menilai pelaku teror tak melulu lekat dengan atribut yang dikenakan. Menurutnya, aksi teror bisa dilakukan oleh siapun tak hanya dari kalangan laki-laki.
"Dia (Candra Kumara) menyampaikan bahwa masyarakat harus waspada terhadap perkembangan dan situasi karena teror. Dan (pelaku) teror bukan hanya laki-laki. Tapi bisa perempuan dan anak-anak," katanya.
Meski demikian, Argo pun mengimbau agar warga Jakarta tetap tenang dalam menjalani aktivitasnya. Sebab, kata dia, polisi dengan dibantu aparat TNI akan terus melakukan patroli skala besar di seluruh kawasan di Jakarta.
"Silahkan masyarakat beraktivitas seperti biasa. Polisi dan TNI akan lakukan patroli," katanya.
Sebelumnya, Kombes Candra Kumara buka suara terkait penangkapan terduga teroris berinisial M oleh aparat Densus 88 di Perumahan Tridaya Indah 2, Blok K-5, Nomor 9 RT 1, RW 10, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (13/5/2018) pekan lalu.
Menurut Candra, M memang sudah lama mengontrak di perumahan tersebut. Terduga teroris itu tinggal bersama Ibu, istri dan tiga anaknya.