Suara.com - Kepolisian Republik Indonesia mendapat bantuan TNI dalam penangkapan sel - sel tidur jaringan kelompok teroris di sejumlah wilayah di Indonesia.
Adapun dalam penindakan maupun penangkapan pelaku terorisme yang dimiliki Polri yakni Detasemen Khusus 88 Anti Teror 88 dapat bekerjasama dengan TNI yang menerjunkan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) milik Angkatan Darat (AD).
Hal itu, menyusul setelah terjadinya peristiwa beruntun dari kerusuhan Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat yang melibatkan 155 narapidana terosime dengan petugas kepolisian serta rentetan teror Bom di Surabaya, Jawa Timur.
"Kopassus sudah ikut masuk. Pak Kapolri sudah sampaikan," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (16/5/2018).
Setyo menyebut keterlibatan pasukan elite TNI tersebut sudah diterjunkan dalam operasi penangkapan beberapa terduga teroris yang kini gencar dilakukan Densus 88 belakangan ini.
"Sudah kerjasama dengan Brimob di lapangan dalam hal penggrebekan-penggrebekan. Penangkapan-penangkapan ini sudah melibatkan Kopassus," ujar Setyo
Selain itu, Polri juga telah mengintrusikan Siaga 1 kepada seluruh wilayah Polri dan pula mendapat perbantuan dari TNI dalam menjaga situasi keamanan.
"Iya, itu pasti," tutup Setyo.