Jokowi Setujui Operasi Khusus Gabungan TNI Berantas Teroris

Rabu, 16 Mei 2018 | 19:35 WIB
Jokowi Setujui Operasi Khusus Gabungan TNI Berantas Teroris
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. (Suara.com/Dwi Bowo Raharjo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan pemerintah sudah menyiapkan Komando Operasi Khusus Gabungan untuk penanggulangan terorisme di tanah air. Dia klaim sudah dapat restu dari Presiden Joko Widodo.

"Pasukan itu pasukan yang tersiapkan dengan baik, baik secara infrastruktur kapasitas, mereka setiap saat bisa digerakkan ke penjuru, ke mana pun dalam tempo yang secepat-cepatnya," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (16/5/2018).

Ia menjelaskan, tugas Komando Operasi Khusus Gabungan nantinya akan dikomunikasikan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Moeldoko menyebut komando tersebut tidak harus menunggu dikeluarkan keputusan presiden.

"Bahwa sekarang ini pasukan itu sudah disiapkan. Nggak perlu payung hukum. (Koordinasi) di bawah panglima TNI, jadi itu inisiasi penuh dari panglima TNI," jelas Moeldoko.

Lebih jauh Moeldoko mengatakan unsur yang ada divdalamnya terdiri dari pasukan khusus yang ada di TNI AD, AL, dan AU. Menurut Moeldoko, operasi ini dilakuakan untuk membuat masyarakat Indonesia nyaman dan tenang. Mengingat beberapa hari terakhir terjadi teror bom di sejumlah daerah Indonesia.

"Bahwasanya saat ini terjadi situasi, bahwa itulah hukum alam. Hukum aksi dan reaksi. Begitu teroris melakukan aksi kita berekasi," katanya.

Selain itu, mantan Panglima TNI ini menilai beberapa hari ke depan diperkirakan masih ada aksi teror di tanah air. Hal ini dikarenakan aparat keamanan tengah melakukan operasi besar-besaran untuk mempersempit ruang gerak teroris.

"Mungkin beberapa saat ini akan ada situasi-situasi seperti itu jangan di tanggapi dengan kekhawatiran berlebihan, biasa saja. Serahkan sepenuhnya kepada aparat keamanan, kepolisian dan TNI yang bekerja penuh," jelas Moeldoko.

Tidak hanya itu, TNI dan Polri juga dibantu dengan Badan Intelijen Negara. Operasi tersebut berperan khusus untuk membantu pihak kepolisian. Ia meminta pada masyarakat Indonesia untuk menyerahkan sepenuhnya pada aparat.

"Kalau perlu (operasi ini) seterusnya. Karena lingkungan strategis yang berkembang saat ini diperlukan seperti itu," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI