Rini Akan Selidiki Karyawan BUMN yang Diduga Danai Teroris

Rabu, 16 Mei 2018 | 18:59 WIB
Rini Akan Selidiki Karyawan BUMN yang Diduga Danai Teroris
Menteri BUMN Rini Soemarno. (Suara.com/Kurniawan Mas'ud)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno mengaku belum mengetahui kabar soal dua orang terduga teroris yang ditangkap tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri dan Mapolda Sumatera Selatan. Pasalnya, kedua terduga teroris disebut-sebut didanai oleh salah seorang karyawan BUMN.

"Wah, saya belum tahu itu, terus terang saya belum dapat laporannya," ujar Rini di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (16/5/2018).

Kepada wartawan, Rini berjanji akan mempelajari hal ini lebih jauh.  Ia menegaskan, jika laporan ini benar, karyawan BUMN yang terbukti bersalah akan mendapatkan sanksi berat.

"Kami benar-benar pelajari, dan itu memang satu hal yang sudah melanggar hukum, sudah bisa diproses," kata dia.

Sebelumnya, Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan bahwa dua orang terduga teroris yang ditangkap tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri dan Mapolda Sumatera Selatan, diduga didanai karyawan BUMN di Pekanbaru. Dua terduga teroris berinisial AA dan HK itu sebelumnya ditangkap di Palembang, pada Senin (14/5/2018).

"Keduanya mengaku ke Palembang ini dapat dana dari seorang yang bekerja pada BUMN di Pekanbaru. Namun itu belum bisa kami jadikan fakta hukum, sebab saya tadi berkoordinasi dengan Mapolda Riau agar membantu penyelidikan dan kebenarannya," kata Irjen Pol Zulkarnain di Palembang, Selasa (15/5/2018).

Menurutnya, bukti-bukti pengakuan terduga masih ditelusuri, seperti pencarian bukti transfer jika memang mereka berdua didanai pihak lain.

Zulkarnain menjelaskan, kedua terduga teroris itu merupakan bagian dari sel tidur kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Polisi mensinyalir masih ada enam orang lagi kelompok JAD yang masih berkeliaran di wilayah Sumsel.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI