Suara.com - Empat kawanan teroris menyerbu Markas Kepolisian Daerah Riau, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Pekanbaru, Rabu (16/5/2018).
Akibat serangan tersebut, satu anggota Polda Riau bernama Ipda Auzar tewas. Ia gugur setelah ditabrak mobil yang ditumpangi para teroris.
Sementara keempat teroris tersebut kekinian sudah tewas ditembak aparat kepolisian.
Seusai insiden tersebut, di media-media sosial tersebar foto salah satu teroris yang tewas beserta secarik kertas berisi surat wasiat.
Baca Juga: Disebut Berkelas, Simak 7 Maternity Shoot Vicky Shu
Dalam surat tersebut, tertulis ajakan bagi setiap orang untuk berperang bersama mereka. Jika tak mau ikut berperang bersama mereka, dalam surat itu disebutkan setiap orang bakal terkena azab alias siksa Tuhan.
“Jika kamu tidak berangkat untuk berperang niscaya Allah akan menghukum kamu dengan azab yang pedih.”
Pada surat itu juga disebutkan, pihak-pihak yang harus diperangi adalah tagut.
Namun, hingga berita ini diungah, aparat kepolisian belum memberikan keterangan resmi mengenai keabsahan surat wasiat tersebut.
Sementara Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto menduga, penyerang Polda Riau menggunakan mobil merek Toyota Avanza BM 1192 RQ itu merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daullah (JAD).
Baca Juga: BMW Group Indonesia Punya Nahkoda Baru
"Ini kemungkinan JAD Riau. Cuma ini mau kami pastikan dulu nama-namanya siapa," kata Setyo.
Setyo menambahkan, tim Forensik Mabes Polri masih mengidentifikasi empat jasad orang tak dikenal yang melakukan penyerangan.
Menurut Setyo, salah terduga pelaku ada yang melilitkan kabel di tubuh yang patut diduga sebagai bom.
"Itu makanya masih disterilisasi. Harus dijinakkan dulu," ujar Setyo.