Ditembak Mati, Ini Keanehan Teroris Gang Sikatan 2 Tahun Terakhir

Adhitya Himawan Suara.Com
Rabu, 16 Mei 2018 | 15:10 WIB
Ditembak Mati, Ini Keanehan Teroris Gang Sikatan 2 Tahun Terakhir
Kediaman terduga teroris Dedi Sulistiantono di Surabaya, Jawa Timur. [Suara.com/Dimas Angga Perkasa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kehidupan keluarga Dedi Sulistiantono atau Teguh, terduga teroris yang tewas ditembak di Jalan Sikatan IV, Surabaya, Jawa Timur, berubah drastis. Perubahan ini terjadi dalam dua tahun belakangan ini.

Tetangga kos dari Dedi sekeluarga, Dwi Setyo, yang sudah dua tahun lamanya bertetangga menceritakan kesehari-harian Dedi beserta istrinya. Dedi sendiri kerap dipanggil Teguh oleh para tetangganya.

"Kehidupan mereka bisa-biasa saja. Istrinya biasa disapa Mbak Yanti berjualan arem-arem dan puding. Sementara yang lelaki saya biasa sapa Pak Teguh," ujar Dwi pada suara.com, di Surabaya, Rabu (16/5/2018)

Dwi sendiri mengaku jika dia hanya sering berinteraksi dengan istrinya. Sementera interaksi dirinya dengan terduga teroris Dedi sangat minim.

"Saya dengan Ibu Yanti masih sering berinteraksi. Sementara dengan Pak Teguh cukup jarang, hanya bertegur sapa saat bertemu di penjual bakso," imbuhnya.

Berbeda halnya dengan Udin, yang bekerja sebagai tukang servis elektronik. Udin mengaku sering mendapat orderan dari Dedi Sulistianto.

"Pak Teguh sering servis ditempat saya, mulai televisi hingga handphone ke saya," ungkap Udin.

Udin mengenal Dedi cukup lama, sekitar lima tahun, Udin mengetahui lelaki yang tinggal di Sikatan IV ini mulai berubah beberapa tahun belakangan.

"Sudah lima tahun tinggal kos di daerah sini. Istrinya baru dua tahunan ini pakai cadar dan memakai baju jubah, dia juga pernah cerita kalau tempat ngaji dan salatnya di daerah dorowari," paparnya.

"Cuma belakangan ini, suaminya jarang keluar, malah yang sering servis dan keluar isi air galon di depan yang istri," pungkasnya. (Dimas).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI