"Lebaran saja jarang ke sini (ke Banyuwangi)," ucap Rs, seperti diberitakan Times of Indonesia-jaringan Suara.com.
Terakhir kali berjumpa, lanjutnya, Januari 2018, saat hajatan pernikahan salah satu keluarga.
"Itu pun pagi datang, malam harinya sudah pulang," tukasnya.
Keluarga kandung Puji sebenarnya bukanlah orang biasa. Mereka adalah pemilik usaha jamu terbesar di Banyuwangi.
Baca Juga: Tabrak Pagar Mabes TNI AD, Polisi Ganti Tiket Mudik J Sekeluarga
"Dan selama bertemu keluarga, Puji memang selalu tertutup," pungkas Rs.
Untuk diketahui, Puji bersama dua putrinya, FS (12) dan FR (9) meledakkan bom di GKI Jalan Diponegoro, Surabaya.
Suaminya, R Dita Oepriarto (47), meledakkan bom di Gereja Pantekosta Pusat, Surabaya. Sementara putra pertama dan kedua, YF (18), FH (16) disuruh mengebom Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Ngagel, Surabaya.
Berita ini kali pertama diterbitkan Times of Indonesia dengan judul ”Puji Kuswati, Pelaku Bom Gereja Sejak Kecil Diadopsi Saudara di Magetan”
Baca Juga: Anak-anak Pelaku Bom Bunuh Diri Jatim Tak Pernah Disekolahkan