Strategi Operasi Our Eyes Memburu Teroris Eks ISIS di Indonesia

Selasa, 15 Mei 2018 | 14:59 WIB
Strategi Operasi Our Eyes Memburu Teroris Eks ISIS di Indonesia
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. (Suara.com/Erick Tanjung)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia memanfaatkan kerjasama pemberantasan terorisme di Asean lewat Our Eyes Initiative. Our Eyes merupakan strategi pemberantasan terorisme yang beranggotakan 6 negara, termasuk Indonesia.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryucudu menjelaskan generasi teroris di Indonesia saat ini masuk ke generasi ketiga. Pertama teroris massa Al Qaeda, lalu ISIS, dan sekarang teroris peledakan bom yang merupakan alumni ISIS.

“Mereka juga mengatakan Islamic State Malaysia Indonesia,” kata Menhan, Senin (14/5/2018) kemarin.

Atas latarbelakang itu, 2 bulan lalu Indonesia bersama 5 negara: Singapura, Brunai Darusalam, Malaysia, Thailand, dan Filipina, membuat Our Eyes Initiative. Operasi ini untuk mengidentifiksi secara bersama pergerakan teroris di Asia Tenggara.

Baca Juga: Aksi Terorisme Tak Mengguncang Industri Otomotif Indonesia

Menhan menjelaskan masing-masing negara mempunyai gembong teroris tersendiri. Mereka hasil doktrin dari ISIS.  

“Pimpinan ISIS di Suriah dan Kabul pesannya dari Abu Bakar al Baghdadi. Kalau di Filipina Abudar.

Dalam kasus serangkaian ledakan bom di 3 geraja Surabaya, Rusunawa Sidoarjo dan Polrestabes Surabaya, Our Eyes Initiative memberikan data-data terkait identitas dan pergerakan alumni ISIS di Indonesia.

“Tentara dan polisi sudah siap pasti. Tujuannya sekarang adalah polisi. Our Eyes, negara-negara lagi memberikan informasi kepada saya,” kata dia.

Selasa (6/2/2018) lalu, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryucudu bersama dengan lima negara ASEAN, yakni Singapura, Brunai Darusalam, Malaysia, Thailand, dan Filipina melakukan launcing 'Our Eyes Initiative' dibidang pertahanan. Kesepakatan tersebut ditanda tangani di Singapura.

Baca Juga: Menag Akui Istri Terduga Teroris di Sidoarjo Adalah PNS Kemenag

Kesepakatan enam negara dilakukan untuk kerja sama dalam menjaga ketahanan negara. Terutama dalam mengantisipasi serangan terorisme.

Saat itu, Kepala Bidang Pemberitaan Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Kolonel Czi, Heru Prayitno mengatakan basis kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sebetulnya sudah mulai melemah di Timur Tengah. Namun keberadaan ISIS tetap harus diwaspadai untuk mencegah dari perpindahan kelompok radikal tersebut ke negara di kawasan ASEAN.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI