Infografis
Suara.com - Tri Murtiono, pelaku bom di Polrestabes Surabaya sempat memesan air galon isi ulang di depo pengisian air minum milik tetangganya. Itu Tri lakukan, Senin (14/5/2018) pagi sebelum meledakkan diri di gerbang masuk Polrestabes Surabaya pukul 08.50 WIB.
Kasida, penjual air isi ulang bertemu Tri saat itu. Tri memesan air sekitar pukul 06.00 WIB.
"Pukul 06.00 WIB, terus rumahnya tertutup. Yang keluar dia sendiri," kara Kasida di depan rumahnya, di Tambak Medokan Ayu, Rungkut, Kota Surabaya, Selasa (15/5/2018).
Selain mengantar air, Kasida juga sempat diberikan ceramah pagi oleh Tri. Pesan Tri Murtiono mengisyaratkan orang yang pasrah.
Baca Juga: DPR: Tidak Ada Toleransi Bagi Pelaku Terorisme
"Hidup itu gini saja lu mas, nurut pada Allah. Sambil baca ayat Al Quran. Tapi saya nggak tahu apa yang dibaca soalnya saya nggak mengerti Al Quran, tapi saya gini-gini," kata Kasida menirukan ucapan Tri.
Kasida mengaku tidak mengenal pelaku terlalu dekat. Yang diketahuinya cuma pernah pesan air isi ulang dua kali, itupun melalui sms.
Setelah Kasida mengantar air dan diceramahi Tri Murtiono, Kasida pamit dan mengaku mau berangkat kerja.
"Saya keburu kerja pak, mohon maaf. Oh iya silahkan," kata Kasida menirukan obrolannya.
Baca Juga: Alissa Wahid: Intoleransi Harus Dibendung, Itu Bibit Radikalisme
