Lonjakan Pemudik Tahun Ini Diprediksi Meningkat 27 Persen

Selasa, 15 Mei 2018 | 13:48 WIB
Lonjakan Pemudik Tahun Ini Diprediksi Meningkat 27 Persen
Kemacetan di jalur Jalan Raya Cibiru, Bandung, Jawa Barat, Kamis (22/6) malam. [Antara/Fahrul Jayadiputra]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Perhubungan memprediksi jumlah pemudik Lebaran 2018 yang menggunakan kendaraan pribadi akan mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu.

“Kenaikannya diperkirakan 27 persen kalau dibandingkan tahun lalu. Presentasenya 12,24 juta kendaraan. Rinciannya yakni 3,72 juta mobil, dan 8,52 juta sepeda motor,” kata Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi di Jakarta, Selasa (15/5/2018).

Untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan pribadi, pemerintah pun telah menyediakan transportasi umum yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

Budi menjelaskan, untuk moda transportasi bus, jumlah penumpang yang dapat diangkut pada mudik Lebaran 2018 semakin besar.

Baca Juga: Mudik Lebaran 2018, Telkomsel Gelar Layanan 4G di Tol-tol Baru

Di tahun 2017, total penumpang yang dapat diangkut sebanyak 7,95 juta penumpang. Tahun ini, kapasitasnya meningkat menjadi 8,09 juta penumpang.

“Tidak cuma bus saja, sebenarnya kapasitas moda transportasi lain juga naik, seperti pesawat, kereta api, atau kapal laut,” katanya.

Oleh sebab itu, Budi mengimbau kepada masyarakat untuk menggunakan transportasi umum untuk merayakan lebaran di kampung halaman.

Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengimbau kepada masyarakat yang ingin mudik ke kampung halamannya untuk menggunakan pesawat dan kapal laut.

Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi kemacetan yang kerap terjadi di jalur darat.

Baca Juga: Lebaran 2018, Jalan Tol Batang-Semarang Akan Pakai Sistem Ini

“Saya ingin mendorong, laut dan udara itu jadi alternatif, yang lebih banyak kapasitasnya. Udara kapasitasnya banyak sekali, laut juga. Ini bisa mengurangi (kepadatan)," kata Budi Karya.

Pemerintah dalam hal ini akan terus melakukan sosialisasi agar masyarakat tidak berpergian secara bersamaan saat mudik nanti.

Selain itu, pemerintah juga tengah mengatur waktu mudik maupun balik supaya tidak terjadi pergerakan masyarakat dalam satu waktu.

"Kalau satu kepadatan, faktor pembaginya adalah waktu, kalau waktunya itu panjang sebenarnya kita punya kesempatan untuk mengatur satu lot, dengan waktu yang kita atur," ucap Budi Karya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI