Suara.com - Mabes Polri menyebut teror bom di Surabaya, Jawa Timur didalangi kelompok terorisme jaringan Jamaah Ansharut Daullah (JAD). Mereka tersebar di Pulau Jawa.
Pimpinan JAD Aman Abdurrahman sudah ditangkap oleh Detasemen Khusus 88 Anti Teror. Tapi anak buahnya masih menyebar di Jawa Barat, Jabodetabek, sampai Jawa Timur.
"Sudah disampaikan Pak Kapolri soal bangkit sel - sel JAD. Yang paling besar JAD itu ada di Jawa Barat, Jabodetabek, dan Jawa Timur,” Kata Setyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (14/5/2018).
Menurut Setyo selain di Jawa Timur, JAD juga tersebar di Indonesia bagian Timur.
"Ini yang kita waspadai. Tapi daerah lain juga ada. Seperti Bima, Poso ada JAD,” ujar Setyo
Maka itu, Polri akan mengawasi sejumlah wilayah - wilayah tersebut. Polri menindaklanjuti dengan melakukan pengecekan terkait jaringan JAD.
“Untuk itu kami cek data base kami. Karena itu kan bisa saja berubah ya semoga bisa kami pantau,” ujar Setyo.
Setyo menceritakan ada anggota JAD yang telah terdeteksi oleh intelijen, namun dapat hilang keberadaanya selama dipantau.
"Itu diikuti intelijen ngeles juga menghilang juga. Nanti kami chek yang terafiliasi di JAD,” kata Setyo.