Balas Dendam, Motif 2 Keluarga Lakukan Bom Bunuh Diri di Surabaya

Reza Gunadha Suara.Com
Senin, 14 Mei 2018 | 19:34 WIB
Balas Dendam, Motif 2 Keluarga Lakukan Bom Bunuh Diri di Surabaya
Sejumlah sepeda motor terbakar sesaat setelah terjadi ledakan di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS), Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5). [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Foto: Suasana di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo masih mencekam. Tim Densus 88 bersenjata lengkap. (Suara.com/Achmad Ali)

Sedangkan Dita Oeprianto (47) dan istrinya, Puji Kuswati, mengajak serta keempat anaknya untuk melakukan bom bunuh diri.

Alhasil, Dita, Puji, dan empat anaknya tewas dalam aksi bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya.

Dita melakukan aksi bom bunuh diri di Gereja Pantekosta Pusat, Surabaya. Puji bersama FS dan PR membom Gereja Kristen Indonesia, Jalan Diponegoro, Surabaya.

Baca Juga: Menhan Dukung Jokowi Terbitkan Perppu Antiterorisme

Sedang dua anak lelaki mereka disuruh mengebom Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Ngagel, Surabaya.

Sampai Senin sore, korban tewas dalam insiden tersebut bertambah menjadi 18 orang tewas dan 41 orang menderita luka-luka.

Seorang petugas Penjinak Bom (Jibom) melakukan identifikasi di lokasi ledakan yang terjadi di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Ngagel Madya, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5). [ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/kye/18]

Foto: Seorang petugas Penjinak Bom (Jibom) melakukan identifikasi di lokasi ledakan yang terjadi di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Ngagel Madya, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5). [ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/kye/18]

Baca Juga: Korban Tewas Bom 3 Gereja Surabaya Bertambah Jadi 18 Orang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI